Mandira memutuskan berangkat ke Turki. Impiannya untuk melanjutkan study ke Belanda harus ia korbankan. Nyatanya, ayahnya hanya membolehkan ke timur tengah, tidak sampai ke Eropa. Alasannya klasik, di Eropa pergaulan tidak terkontrol. Jadi, pilihannya hanya tiga. Lanjut studi dalam negeri, kuliah hanya sebatas Asia, atau tidak sama sekali. Di tengah kegalauan, Mandira terus bergulat dengan pikirannya sendiri. Ataukah harus meneruskan perjuangannya mendapat LOA dari Leiden, atau menurut ayahnya saja. Entah, yang jelas ketika ia meminta pendapat Erik, akhirnya memntapkan diri memilih Turki.All Rights Reserved
1 part