Cinta terlahir tanpa mata. Itulah sebabnya cinta tidak tahu seperti apa rupa cahaya. Hanya kegelapan yang selalu menyertai hidupnya. Pagi, sore, senja, baginya sama saja. Gulita. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya cinta mengerti juga betapa pagi dan malam tidaklah sama. Cinta memang buta, tetapi cinta masih memiliki kedua telinga untuk mendengar segala jenis suara. Cinta melihat dunia dengan kedua telinga. CHALYSTA RAINA ATMADJA "Aku akan baik - baik saja selama mataku dipenuhi kegelapan, karena aku buta maka aku tak perlu melihat wajah mereka saat mencampakkan diriku" DAVA ARSENIO ADYTAMA "Hiduplah kau untuk menjadi mata hatiku, dan aku akan menjadi cakrawala pandanganmu yang melihat semua kekejaman dunia"