Namanya Embun Langit. Saat ia senang-bahagia, awan cerah tiba-tiba, menurunkan tetesan hujan yang damai. Saat ia menangis, hujan badai selalu muncul, seakan ialah penyebab terjadinya badai itu. Manusia, mengutuk apa yang membahayakan mereka, melupakan kebaikan yang tulus diberi padanya. Begitulah Embun bagi teman sekolahnya.
Mama selalu menenangkan embun, saat kapanpun. Kata Mama, manusia di sini memang begitu, 'aneh'. Tapi tidak semua manusia begitu, di tempat Bibi misalnya, mereka tidak akan begitu.
Maka saat Embun sudah remaja, ia mau pergi ke tempat Bibi. Ia akan tinggal di kota baru, dengan sekolah baru, dan tentu saja teman-teman baru. Di sekolah baru bernama Wong Akademi, ia bertemu Flora, gadis ramah, kapanpun rambutnya dapat menjulur seperti akar merambat. Juga Surya, pemuda tampan, gagah, dan semua tipe yang diidamkan gadis lainnya ada padanya, juga satu rahasia yang menjadi tanda tanya, Surya bisa membuat para gadis jatuh cinta berapi-api. Lalu White, pemuda pendiam, berambut putih, kulit putih pucat, selalu memakai masker mulut,orang mengira dia blasteran gagal. Tapi pengakuannya, dia bukan blasteran. Juga ada teman-teman lainnya. Semoga Embun bisa merasa lebih hidup di tempat barunya.Все права защищены