Brukkkkk....
"Hahaha ... Kok bisa jatuh sih" tawanya menjadi-jadi, dan aku hanya diam menahan sakit dan rasa malu yang menerpa, aku berusaha memalingkan wajahku yang aku yakin semerah tomat busuk
"Hey" aku menatap tangan yang terulur di hadapanku, namun aku berusaha tak acuh padanya dan kembali memalingkan wajahku
"Udah dong, jangan ngambek gitu" rayunya, seraya duduk di hamparan pasir putih tepat disebelah ku yang masih terduduk "kamu kalau marah lama-lama nanti tambah jelek" kata-katanya sukses membuatku berbalik dan mendelik tepat di depan wajahnya. Ia terkekeh, membuat jantungku berdegup lebih hebat
"Iya deh, aku maafin" kataku untuk menyembunyikan rasa kesal, bahagia dan entah apa
"Ih siapa yang minta maaf?" Aku mendelik lagi mendengar kata-katanya yang sungguh menyebalkan, ia terkekeh lagi dan mengacak-acak rambutku seraya berkata "kamu lucu, aku sayang kamu"
Hangat...
Sehangat senja yang menatap kami cemburu kala itu