{Oneshoot Story}
~~~~~~~~~~~~~~
Setelah bermenit-menit melangkahkan kaki tanpa tentu arah. Kakiku berhenti di tempat dimana banyak muda-mudi berpegangan tangan sambil bercengkerama. Sialnya, aku lupa kalau ini sabtu malam atau yang lebih dikenal dengan sebutan malam minggu. Huh, mengingat malam minggu mendadak ingatanku amnesia, kenapa aku hanya berjalan seorang diri.
Saat asyik melihat kanan dan kiri, tanpa sadar fokusku teralihkan pada percakapan manusia-manusia yang sedang berada didepanku.
"Sayang, kakiku pegal," ujar wanita yang berada didepanku pada pria disampingnya. Terbang sono, jawabku dalam hati.
"Ya sudah kita pulang saja," kata si pria yang langsung dihadiahi cubitan ganas wanita disampingnya karena pria itu langsung meringis sambil mengusap bekas cubitan.
"Baru aja nyampe masa mau langsung pulang?" perkataan wanita didepanku yang membuatku tanpa sadar menaikkan sebelah alis. Jadi, situ kakinya pegal padahal baru nyampe? Lemah amat kakimu mbak, ejekku masih dalam hati.
Si pria terlihat kebingungan lalu bertanya, "Jadi kamu maunya gimana?"
"Mau jalan-jalan tapi kakiku rasanya pegal banget," aku memutar bola mata mendengar jawaban wanita didepanku. Ribet banget sih ini cewek, pikirku.
"Kamu duduk aja dulu dibangku itu, nanti kalau udah gak pegal, kita lanjut jalan-jalan lagi," usul si pria sambil menunjuk bangku yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Kalau duduk dulu, entar pulangnya malam banget," Oh Tuhan, inginku mengumpat pada wanita yang sekarang sedang mengeluh kakinya pegal ini.
Karena tak tahan dengan drama picisan yang tersuguh secara langsung didepan mataku. Aku pun melangkah sambil menubruk pasangan yang ada didepanku.
"Permisi, mbak, mas. Jomblo mau lewat," ucapku tanpa dosa saat mereka berjauhan karena tertubruk olehku.