Apology [Completed]
  • Reads 149,084
  • Votes 12,135
  • Parts 50
  • Reads 149,084
  • Votes 12,135
  • Parts 50
Complete, First published Feb 17, 2019
Sebelum baca follow dulu ya? Part masih lengkap^^

°°°°°°°

Pristinia Vrilla Douffa, siswi pindahan yang cuek, ketus dan egois. Memiliki tingkat kegengsian terlalu tinggi atas perasaannya.

Damian Savero, lelaki kelahiran shio naga ini pintar bermain basket. Terlalu berbakat hingga menarik perhatian Vrilla saat pertama kali melihat permainannya.

Tidak disangka, keinginan Vrilla menonton permainan basket Damian menjadi malapetaka. Ia jadi selalu dibayangi Damian kemana pun. Terkadang Vrilla menganggap Damian adalah seorang penguntit.

*

"La! Jangan lupa napas." Damian mengingatkan. 

Hhhaaaahhhh... Barulah Vrilla menghela napas lalu menghirupnya kembali begitu rakus.

Vrilla mendorong Damian menjauh. 
"Pergi sana!" teriaknya dengan rona wajah kian timbul. Jangan tanyakan seberapa malunya Vrilla saat Damian mengejeknya dengan kekehan itu.

"Hey, hey tidak salah nih lo ngusir gue dari kasur gue sendiri? Ini kasur udah satu tahun gue pake dan sekarang lo mau ngusir gue?"

Vrilla mengembungkan pipi sambil bersedekap, "Gue udah nginjak bumi ini selama tujuh belas tahun tapi, gue ga pernah bilang ini milik gue!"


copyright © viarie, november 2018
All Rights Reserved
Sign up to add Apology [Completed] to your library and receive updates
or
#17percaya
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
ELEGI (END)  cover
Dunia Saga (Completed)  cover
Gara-Gara Sagara [SELESAI] cover
Love Is Music  cover
Let's Date Tomorrow! cover
RENATA (END) cover
fine line [END] cover
Pemeran Utama cover
Monochrome! [END] cover
KAHERO [Complete] cover

ELEGI (END)

42 parts Complete

Judul awal "Love Me, Please" Senandung nada "Syair Dukacita" merupakan musik yang hanya dapat didengarkan, dunia terus berputar. Namun, mengapa rindunya tak pernah pudar? Dunia orang lain tampak baik-baik saja. Tetapi dunia Erlangga tidak lagi begitu. "Katanya aku hanya perlu menunggu satu jam saja, lantas mengapa kamu membuat aku menunggu seumur hidupku?" ~Erlangga Prayoga~