Yang terlihat belum tentu seperti apa yang terlihat. Dan yang dirasa belum tentu sepemikiran dengan hati. Dia terlihat seperti seseorang yang baik baik saja. Namun faktanya, dia menyiman begitu banyak luka. Luka yang timbul akibat sebuah kekecewaan. Dan yang pasti, perlahan demi perlahan. Luka itu menjelma menjadi sebuah nestapa. Dia terlalu pandai menutupi semua jejak jejak kesedihannya dengan sentum manisnya. Tapi, dibalik senyumnya itu. Tersimpan begitu banyak luka. Padahal ia tak meminta lebih, ia hanya mau bahagia. Apakah semestar terlalu sulit mengabulkan permintaannya tersebut? Apakah ia tidak pantas untuk bahagia? Tak bisakah semesta membiarkan ia menikmati tawanya? Tak bisakah takdir membiarkan ia bahagia? 21 Desember 2019All Rights Reserved
1 part