Kelana

Beberapa dari kita menerima luka sebagai sesuatu yang menyakitkan. Beberapa lagi menerimanya sebagai pelajaran. Karena itu buku ini dihadirkan untuk menemani lelap kalian yang sedang luka dan terpuruk begitu dalam. Juga menjadi peringatan atas jahatnya raga mengirimkan banyak luka pada kawan dan orang-orang yang kita sayang.

Karena penulis percaya, siapapun pernah berjumpa dengan luka. Karena itulah kelana hadir, sebagai ruang adimarga bagi semangat itu hadir kembali. Siapapun harus percaya, setelah derai kesedihan yang mendera, ada garis bahagia yang siap merekah.

Tak perlu menjadi jingga untuk dinanti pada ujung petang. Tak perlu menjadi terang untuk menikmati sendu malam. Jadilah lentera, untuk menerangi tiap tapakan langkah dan lelap-lelap masa lalu kita.

Berkelanalah sejauh mungkin. Bukanlah pundak yang mengajarkanmu untuk lelap bersama rasa nyaman,
Bukanlah diksi yang membuat cinta itu merekah setiap waktu, Bukan.

Tuhan ada dihatimu setiap waktu, sedang manusia bisa pergi kapanpun ia mau.

Cari syukurmu dengan berpetualang menembus waktu.
Selamat membaca!

dari aku yang menyayangimu.