Aku Alma, ya aku memang baru saja pindah kesini. Ibuku selalu malarangku untuk menemui dan berbicara dengan orang yang tidak aku kenal, tetapi lelaki itu terus saja mengajak ku pergi dengan senyumannya yang indah. Raut wajahnya yang manis selalu saja berhasil memikat dan menarik hatiku. Sampai suatu waktu, dia berlari begitu kencang, ia pergi saat aku melemparkan senyum kepadanya, ya.. untuk pertama kalinya aku berani membalas senyumnya. Namun saat ku kejar ia menghilang, dan tiupan angin berhembus begitu kencang dari seberang sana. Akhirnya aku menemukannya. Iya aku melihatnya. Aku tersenyum dan.. ada yang berbeda dari wajahnya. Apa? Dia tidak tersenyum seperti biasanya. Dia terlihat terpaku dengan wajah pucat yang tidak memiliki ekspresi apapun. Apakah benar?! Dia sudah mati.