Aku sendiri. Duduk ditepi dan menepi. Bermediasi dengan patah hati. Akibat perjuangan yang tidak pernah dihargai. Senja-ku kurang berarti. Hujan-ku tak dingin lagi. Matahari-ku tak cerah lagi. Semestaku berduka, kehilangan dirimu wahai nona. Arogansimu membuat ku pilu. Ternyata begini akhir ceritanya. Kau masih menanti dia, yang jauh dimata. Padahal aku di depan mata. Tanpa kau perduli aku, tanpa melihat sesosok AKU. -doni novatri, 2019All Rights Reserved