"siapa kau bilang? aku tengah mematai mu? heh yang benar saja. Mana mungkin seorang jalang seperti ku memiliki niat seperti itu?" Pria menyebalkan itu hanya mendengus seraya menyeruput teh nya. "Aku hanya waspada." Aku membuang wajah kesal. Andai saja dia yang bukan membeli dan merawat ku disini aku pasti sudah melepaskan anak peluru pada jantung nya. Levi Ackerma seorang bandar penjualan gelap yang tengah di incar oleh seluruh pihak kepolisian dan aku adalah salah satu yang mengincarnya. Baiklah cebol kita lihat seberapa lama kau bisa menyembunyikan diri. Aku kembali menoleh padanya. "Hei apa kau punya peta?" Levi menurunkan cangkir kesayangan nya demi menatap ku. "Peta?" Aku mengangguk. "Ya. Peta rumah mu, aku masih suka tersesat disini." "Tch, dasar bego."