BLANK SPACE
  • GELESEN 92,560
  • Stimmen 8,967
  • Teile 23
  • GELESEN 92,560
  • Stimmen 8,967
  • Teile 23
Abgeschlossene Geschichte, Zuerst veröffentlicht Feb. 24, 2019
First publish: 25 February 2019 

[DISCLAIMER ; Sediakan tissue sebelum hujan] 

(15+)
.
.
.

Sendiri,

Lagi-lagi sendiri

Di saat semua orang bahagia dengan kehidupannya sedang kan Hannah tidak. Hannah benci sendirian, Hannah benci sepi namun itu yang di rasakannya saat ini.

Sejak hari itu keluarganya berubah, Mami, Papi dan Kakaknya.

Hanya Hannah sendiri di sini. Bertemankan sepi sendiri.
.
.
.
Hi! New story coming all the way for you my bae readers 💕💕

Xx

SYE 💖❤️
Alle Rechte vorbehalten
Melden Sie sich an und fügen Sie BLANK SPACE zu deiner Bibliothek hinzuzufügen und Updates zu erhalten
oder
#36miss
Inhaltsrichtlinien
Vielleicht gefällt dir auch
ALIF 2 : AGEN[IUS] von Sastra_Lara
17 Kapitel Laufend
Tak pernah terlintas dalam benak Alif akan kasus yang ia tangani puluhan tahun lalu, berubah menjadi sebuah boomerang dendam yang siap menghantam habis keluarganya. Hamzah Al-Ghazawan dan Hasbi Al-Gaishan, kedua putra Alif tidak tahu malapetaka yang menghampiri, ternyata berasal dari dendam yang seharusnya diterima orang tua mereka. Sampai suatu hari Hasbi, dokter muda yang bekerja di forensik ini mengalami kisah tragis dalam hidupnya. Sedih mendalam, terpuruk, dan takut dalam diri Hasbi menggerakkan sang Kakak untuk merubah apa yang dialaminya menjadi sebuh kasus yang harus diselidiki. Hamzah, mengikuti jejak ayahnya menjadi penyidik kepolisian. Dengan segala upaya ia lakukan untuk mencari dalang dibalik semua yang dialami adiknya. Bahkan membentuk sebuah agen bernama AGEN[IUS]. Namun, siapa sangka kesalahpahaman besar timbul ditengah-tengah mereka? "Mari hentikan penyelidikan sampai di sini, Hasbi." "Kenapa? Apa karena yang Abang cari sudah Abang temukan?" "Sejauh ini tidak ada barang bukti spesifik ditemukan dalam kasus Jenna. Tidak ada pelaku yang bisa dijadikan tersangka. Tidak ad -" "Bukan barang bukti, tapi kebenaran. Abang menemukan kebenaran yang aku pun baru tahu. Jika Jenna, sebenarnya cinta pada Abang, bukan?" ___________________________________________ "Menangislah, hatimu baru saja kehilangan. Istirahatlah, ragamu butuh untuk bersandar. Ikhlaslah, ragaku kembali pada Tuhan. Tenanglah, cinta yang kamu khawatirkan sesungguhnya sudah suci terikat dihadapan Tuhan. Pulanglah saat Tuhan sudah menjemputmu, jangan sendirian. Aku akan tetap setia disini menunggumu pulang." -- Amara Jennaira.
Vielleicht gefällt dir auch
Slide 1 of 10
ALIF 2 : AGEN[IUS] cover
DIKEJAR MANTAN SUAMI  cover
Keluarga Bebas (Dark Side) cover
A T L A N T I S  cover
Istri Sang Juragan (21+) cover
Dua cangkir satu Meja [END] cover
Lakuna ✔ cover
All about Anza cover
Dengan Caraku [HWANGSHIN] ✔ cover
ALZELVIN cover

ALIF 2 : AGEN[IUS]

17 Kapitel Laufend

Tak pernah terlintas dalam benak Alif akan kasus yang ia tangani puluhan tahun lalu, berubah menjadi sebuah boomerang dendam yang siap menghantam habis keluarganya. Hamzah Al-Ghazawan dan Hasbi Al-Gaishan, kedua putra Alif tidak tahu malapetaka yang menghampiri, ternyata berasal dari dendam yang seharusnya diterima orang tua mereka. Sampai suatu hari Hasbi, dokter muda yang bekerja di forensik ini mengalami kisah tragis dalam hidupnya. Sedih mendalam, terpuruk, dan takut dalam diri Hasbi menggerakkan sang Kakak untuk merubah apa yang dialaminya menjadi sebuh kasus yang harus diselidiki. Hamzah, mengikuti jejak ayahnya menjadi penyidik kepolisian. Dengan segala upaya ia lakukan untuk mencari dalang dibalik semua yang dialami adiknya. Bahkan membentuk sebuah agen bernama AGEN[IUS]. Namun, siapa sangka kesalahpahaman besar timbul ditengah-tengah mereka? "Mari hentikan penyelidikan sampai di sini, Hasbi." "Kenapa? Apa karena yang Abang cari sudah Abang temukan?" "Sejauh ini tidak ada barang bukti spesifik ditemukan dalam kasus Jenna. Tidak ada pelaku yang bisa dijadikan tersangka. Tidak ad -" "Bukan barang bukti, tapi kebenaran. Abang menemukan kebenaran yang aku pun baru tahu. Jika Jenna, sebenarnya cinta pada Abang, bukan?" ___________________________________________ "Menangislah, hatimu baru saja kehilangan. Istirahatlah, ragamu butuh untuk bersandar. Ikhlaslah, ragaku kembali pada Tuhan. Tenanglah, cinta yang kamu khawatirkan sesungguhnya sudah suci terikat dihadapan Tuhan. Pulanglah saat Tuhan sudah menjemputmu, jangan sendirian. Aku akan tetap setia disini menunggumu pulang." -- Amara Jennaira.