TITLE
  • Reads 47
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 47
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published Feb 24, 2019
" Saya akan membeli nya" ujar Pria di hadapa ku ini dengan santai lalu memberikan sebuah kartu pada pria di sampingku

"tentu , kau boleh mengambilnya sekarang dia menjadi milik mu" setelah mengatakan hal seperti itu pria tadi pun meninggalkan aku dengan pria yang memiliki banyak tato di tangannya 

Aku pun hendak kabur darinya namun gerakan tangannya mengalahkan kecepatan kaki ku 

"mau kemana kau? aku sudah membuang uangku hanya demi gadis sepertimu kau kira akan mudah pergi begitu saja" Ucap pria dihadapanku dan langsung menarik tangan ku secara paksa meninggalkan tempat gemerlap ini

"kau bisa pergi dariku asalakan" ucapan nya terhenti mambuatku menoleh ke arahnya dengan penuh pertanyaan 

"ASAL KAU MAU MELAYANIKU"
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add TITLE to your library and receive updates
or
#389pov
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.