Pada dasarnya, semua manusia itu memiliki sifat kemanusiaan didalam dirinya. Begitu pula dengan perasaan, masing-masing dari mereka memiliki kemampuan untuk punya rasa terhadap satu dengan yang lain. Sayangnya, tidak semua rasa bisa berlabuh di pelabuhan yang tepat dan tidak semua rasa yang berlabuh akan tetap disana. Terlalu banyak pelabuhan, terlalu banyak perahu belum lagi kepercayaan manusia terhadap Sang Pencipta. Manusia dengan perasaan dan logikanya berharap dapat mencintai seorang manusia lain. Namun, semuanya sulit, karena bertemu rasa dengan seseorang merupakan keajaiban dan anugerah. Ini bukan sekedar cerita manusia dan perasaan, namun insan dengan manusia, kedua hal yang sama tapi berbeda. Cerita tentang manusia-manusia dengan ragam Pencipta. Bukan roman picisan biasa yang kau baca di sela-sela minum kopi di tengah hari, namun sesuatu yang kuharap dapat membuatmu terhanyut hingga tersedak saat menegak kopimu.
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.