Shuttt... Kemarilah!!!
Akan kuceritakan kau tentang manusia-manusia palsu itu
~~~~~
Puisiku memang tidak manis, apalagi romantis. Temanku bilang, puisi gila, kadang tak tentu arah, dan bahasanya terlalu tinggi. Sedang bagiku, puisiku itu melankolis dan tragis. Tapi toh namanya juga seni, nikmati saja, maknanya tak perlu mutlak, biar saja bagaimana kamu memahaminya.
Sekarang, selamat menikmati puisi sederhana yang kuhidangkan di tudung saji- yang ternyata malah sulit untuk dipahami.
SPIN-OFF CERITA AISFA ( CINTA DALAM DOA)
Mendapat restu untuk bersatu dengan orang yang kita perjuangkan selama bertahun-tahun tentu menjadi hal menyenangkan bukan? Namun, bagaimana jika cinta kita sepihak? Bahkan dalam keadaan dia mencintai orang lain?
"Saya nggak cinta sama kamu. Walaupun kita sudah menikah, bukan berarti saya akan menerimamu seutuhnya." (Syafa Izdihar)
"Sebagaimana saya mengajari anak-anak dini huruf hijaiyah, begitu juga saya akan mengajarimu jatuh cinta. Dari alif sampai ya' mesti ada proses yang harus dilalui dengan kesabaran." (Kazim Zeehan)
Tentang Kazim dan perjuangannya dan Syafa dengan rasa yang membuatnya melampaui semua batasannya.