Shuttt... Kemarilah!!!
Akan kuceritakan kau tentang manusia-manusia palsu itu
~~~~~
Puisiku memang tidak manis, apalagi romantis. Temanku bilang, puisi gila, kadang tak tentu arah, dan bahasanya terlalu tinggi. Sedang bagiku, puisiku itu melankolis dan tragis. Tapi toh namanya juga seni, nikmati saja, maknanya tak perlu mutlak, biar saja bagaimana kamu memahaminya.
Sekarang, selamat menikmati puisi sederhana yang kuhidangkan di tudung saji- yang ternyata malah sulit untuk dipahami.
Hanya seseorang yang ingin bercerita mengenai kehidupannya melalui diksi yang dirangkai sedemikian rupa menjadi sebuah puisi.
Hi, readers! Jangan lupa follow akun ini, vote ceritanya, dan tinggalkan komentar ya. Setiap dukungan dari kalian membuatku semakin semangat untuk menulis!