Senja kali ini bercampur dengan rasa yang cukup membingungkan. Entah itu kesedihan, kekhawatiran, keresahan. "Gimana kalau kamu akhirnya harus berhenti". Mungkin ada makna dibalik semua itu. Ada sesuatu yang ingin disampaikan dibalik semua itu. Kurasa kali ini aku sedang bertempur melawan perasaan itu. Melawan kegalauanku sendiri, berusaha menerima dan menghadapi. "sudahlah As, semua akan baik2 saja. Yakin bahwa semua Allah yang kasih. Yakin saja jika ucapan adalah doa. Maka gapai keinginanmu dengan doa dan ucapan yang baik", kata seorang teman baik yang ada di dalam hati. Yaaa.. kurasa aku terlalu khawatir hingga memikirkan semuanya sendiri. Masih dengan hal yang sama dengan kemarin2. Dan setiap orang yang bicara mengenai hal itu selalu diri ini merasa jatuh dan akhirnya membuat resah sendiri. Goyah ? yaaa aku khawatir jika hati ini goyah yang akan berdampak pada hubungan ini. Aku tau seharusnya tidak perlu seperti ini. Tapi beginilah hubungan, akan ada satu titik, satu moment dimana lawan pasangan kita akan memikirkan atau meresahkan hubungannya. Bisa jadi bukan tentang hubungan. Mungkin aku terlalu lelah dengan semuanya. Terlalu lelah dengan beberapa cobaan dalam kehidupan yang sudah seperempat abad ini kujalani. Ya soal kerjaan, usaha, karir, keluarga, teman, orang sekitar, atau bahkan tentang diri sendiri. Kurasa setiap senja aku sering melamun dengan lamunan yang berbeda. Setiap hujan aku selalu berpikir dengan pikiran yang berbeda. Hingga malam datang pun aku bisa terdiam dengan pikiran dan lamunan yang berbeda. Bisa jadi aku sedang membutuhkan hiburan saja. Atau membutuhkan sosok dia yang jauh di sana dekat denganku. Bukan tentang jarak dan hati, ini semua hanya tentang pikiran dan perasaan saja. Selamat malam senja. sampai bertemu esok hari dengan perasaan yang lebih baik.All Rights Reserved
1 part