Ada yang pernah mengatakan, menikah adalah tentang memilih teman bertengkar seumur hidup. Hal itu sepertinya berlaku untuk Lyra. Karena akhirnya, setelah melewati sekian pertengkaran dan perdebatan, Lyra akan menikah dengan musuhnya sendiri, Erlando William.
Erlan tak pernah menyerah, berapa kali pun ia harus mengalami penolakan, pengusiran, hingga sikap dingin Lyra. Sejak awal, ia tahu, tujuannya adalah Alyra Crystalia Brawijaya. Kini, ia benar-benar mencapai tujuannya, di sisi wanita itu, sebagai suaminya.
Namun, pernikahan adalah hal yang berbeda. Bagaimana jika kau menikah dengan musuhmu sendiri? Bagaimana jika kau menikah dengan orang yang menolakmu berkali-kali? Bisakah kau menggantungkan hidup dan hatimu pada orang yang paling bisa menghancurkan keduanya?
Bagaimana rasanya ketika tiba-tiba terbangun di tempat tidur yang sama dengan mahasiswi sendiri? Bagaimana rasanya dijebak mahasiswi sendiri buat jadi suami? Begitulah nasib Wiki. Tiba-tiba bangun sudah dijadikan calon suami dan calon ayah.
Giska ingin segera terbang bebas dari sangkar emasnya, dan dosen culunnya itu akan menjadi sayap Giska. Namun, ternyata terbang tidak semudah itu. Karena itu, Giska akan memanfaatkan Wiki sebagai tameng untuk setiap batu yang dilemparkan padanya.
Giska hanya memanfaatkan Wiki sambil main-main, tapi hati Wiki mulai sungguh-sungguh.
Cinta? Mana sempat. Keburu patah hatinya.