•••
"Ada apa Ray? Apa yang ingin kamu sampaikan pada Papa?" tanya Papa Zia bingung.
"Ehh, itu Pah. Anuu," Ray menjeda kalimatnya, sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Gimana ya Pah, yang mau ngomong susah," Ray menyengir.
"Tinggal ngomong, apa susahnya sii Ray. Santai aja Ray, Papa nggak bakal gigit kamu," ledek Papa Zia.
"Itu Pah, Ray mau ngomong," Ray menjeda kalimatnya lagi, Ray merasa canggung dengan Papa Zia dan terlebih lagi dia bingung harus mengatakannya dari mana.
"Kamu ini kenapa Ray?" Papa Zia melihat Ray bingung.
"Ray, Ray ma..ma..mau nikahin Zia Pah," ucap Ray terbata-bata, kemudian dengan aksi menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
"Hah?" Papa Zia tercengang karena terkejut.
Padahal usia pertunangan mereka masih dibilang baru. Masih dua minggu Ray bertunangan dengan Zia, tapi Ray sudah tidak sabar memikat Zia sebagai istri.
"Kamu tidak menghalimi anak Papa kan Ray?" tanya Papa Zia membuat Ray terkejut.
_______________________________
Kalo pada kepo sama kelanjutan ceritanya, yuk mampir bentar diceritaku yang satu ini. Hehe :)
Sekalian jangan lupa kasih vote dan komen yaa guys ❤ karena vote dan komen dari kalian sangat aku butuhkan sekali 🤤 Thanks guys
Happy reading❤