Story cover for Kamuflase: Never Mind (END)  by Nachokyu
Kamuflase: Never Mind (END)
  • WpView
    Reads 487
  • WpVote
    Votes 74
  • WpPart
    Parts 33
  • WpView
    Reads 487
  • WpVote
    Votes 74
  • WpPart
    Parts 33
Complete, First published Feb 28, 2019
'Sikap yang aku tunjukan hanyalah KAMUFLASE belaka.'




Ingar bingar kehidupan selebritis yang terlihat mewah, glamor dan terlihat sempurna terkadang membuat semua orang iri. Namun, tak banyak yang tahu bahwa dibalik kemewahan yang selama ini dinikmati terselip banyak sekali permasalahan-permasalahan yang ditutup rapat agar tidak berpengaruh buruk dalam perkembangan karir sang selebritis. 

Saat skandal menghampiri orang-orang yang dulu memujinya kini berbalik mengunjingnya. Memang dulu dia memimpikan kehidupan ini namun setelah dia merasakan manis getirnya dunia ini dia ingin menyerah. Menyerah karena sudah tidak sanggup lagi harus menghadapi cobaan yang bertubi-tubi. Akankah dia berhasil melewati ini semua?

Sesulit itukah untuk mendapatkan kebahagiaan, sehingga aku harus berpura-pura? tak peduli apa yang orang lain katakan aku harus bahagia!__Nahyun__
All Rights Reserved
Sign up to add Kamuflase: Never Mind (END) to your library and receive updates
or
#278skandal
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Shivviness[END] cover
Alone (SELESAI)  cover
Dream Come True[EXO FanFiction] cover
N𝘰𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨 𝘭𝘰𝘷𝘦 | 𝘢𝘵𝘦𝘦𝘻 cover
Darkness [ORINE] cover
Just a Fan cover
kamu yang terindah ( ORINE )  cover
PERIPLE ✔ (SUDAH TERBIT) cover
You Are Not Alone [ORINE] END cover
Late Regret  cover

Shivviness[END]

41 parts Complete

Suatu ketika aku bermimpi. Berlari tanpa arah di tengah jalan berkabut. Dan batu kecil pun bisa membuatku jatuh tersandung. Dengan rasa sakit, tak mampu berdiri sendiri. Aku menengadahkan kepala dan melihat sosok samar orang yang kusukai. Dia hanya terdiam seraya perlahan mengulurkan tangannya menanti aku tuk meraihnya. Begitulah... tangan itu memang harus kuraih sendiri. Aku harus berusaha menggapainya. "Akan kuraih..." sesaat aku berpikir seperti itu, seraya kuulurkan tanganku padanya. Kau tahu apa yang terjadi padaku kemudian?... Tanpa kusadari ada sosok lain yang sudah lebih dahulu mendekat dan membantuku kembali berdiri. Tangannya tak hanya terulur tetapi juga dengan erat menggenggamku. "Tenanglah." bisiknya, "Aku akan selalu ada untukmu." Kabut perlahan menghilang, memperlihatkan dengan jelas sosok didekatku itu. Aku tak terkejut. Aku sudah tahu, ternyata memang dia. Selalu dia... Karena bahagia sesederhana itu..