Bukannya aku berhenti. Tapi aku rasa ini sudah cukup, sudah cukup aku selalu ada selama ini, sudah cukup untuk menunggumu di kala kamu tidak perduli. Jika pada akhirnya aku tidak pernah di anggap ada, untuk apa aku selalu siap sedia mendengarkan mu bercerita?
Jika pada akhirnya hatimu sama sekali tidak jatuh kepada ku, untuk apa aku setia menemani?
Aku rasa ini sudah tidak bisa lagi, aku belajar dari semua yang terjadi diantara kita. Bahwa seharusnya aku tidak memaksa mu untuk mencintai ku, mungkin kamu hanya menganggap bahwa aku adalah orang yang hanya kamu perlukan saat tidak ada teman bicara. Aku rasa aku sudah tidak perlu mengemis segalanya, karena mungkin itu hanya membuatmu memberikannya dengan hati yang kasihan atau terpaksa. Kali ini aku pergi bukan untuk di cari, aku pergi karena memang harus. Sebab bertahan dengan hati yang keras kerap mencinta sendirian itu tidak akan mengubah sesuatu yang sudah tidak bisa kamu ciptakan.
Aku pergi darimu bukanlah sebuah penyesalan, karena aku membawa rasa yang pernah ku tawarkan untuk mu secara utuh, rasa yang suatu saat nanti akan menjadi teman setia hingga hatiku mampu melupakan dan kembali sembuh seperti semula ™~
[tolong hargai cerita yang Lena buat dengan cara memberikan vote dan komen. Jangan copy, mikirin alur tidak semudah itu.]
Archio, bocah 12 tahun yang memiliki rupa yang begitu indah.
***
Byur
"Huh~ tolong!!"
"Tolongin Cio!!"
Entahlah, setelah dia terjatuh dari genangan air di tengah-tengah rerumputan, dia tiba-tiba saja berada di sebuah danau kecil.