How The World Should Be
  • Reads 280
  • Votes 67
  • Parts 23
  • Reads 280
  • Votes 67
  • Parts 23
Ongoing, First published Mar 03, 2019
Pada tahun 2901, umat manusia di muka bumi telah merasa bahwa planet bumi yang mereka tinggali sangat tidak layak untuk bisa disebut tempat tinggal. Lingkungan yang tercemar, punahnya semua binatang, dan bencana alam sudah merupakan hal biasa bagi umat manusia yang tinggal di masa itu. Diantara mereka, terdapat seorang yatim piatu bernama Maryuu Dorixia. Namanya memang aneh, namun takdirlah yang memberikannya nama itu.
	
	Maryuu adalah seorang pemuda yang menjadi pemimpin pleton elit militer yang memiliki pengaruh besar pada masa itu. Pleton itu hanya beranggotakan 5 orang saja. Masyarakat menjuluki mereka "Pahlawan Keajaiban" karena pencapaian mereka yang luar biasa, seperti meningkatkan teknologi, menciptakan berbagai obat penyakit mematikan, dan melindungi bumi dari asteroid luar angkasa yang sering masuk ke bumi dikarenakan atmosfer bumi yang sangat tipis.

	Tahun 2902, umat manusia sepakat memulai ekspedisi pencarian planet baru yang layak huni dan dan kaya akan sumber daya alam diluar angkasa yang amat luasnya. Pleton Maryuu sebagai pleton terbaik dikirim untuk ekspedisi ini. Apakah yang terjadi pada ekspedisi ini? Bagaimana hasil yang diberikan untuk bumi ini? Dan juga, siapakah sebenarnya pleton Maryuu ini? Kenapa bisa menjadi pleton terbaik disertai dengan pencapaian yang luar biasa? Jawabannya ada di "How The World Should Be".
All Rights Reserved
Sign up to add How The World Should Be to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Choose A Way Of Life  by Nggisty_
67 parts Ongoing
PO 25 DESEMBER 2024 - 05 Januari 2025 *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam panti asuhan Agnes tumbuh menjadi gadis yang cantik dan berprestasi. Agnes tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga unggul dalam non akedemik, memiliki puluhan piala juara olimpiade sains dan beladiri tidak hanya itu dia juga merupakan gadis yang sangat bertalenta dalam bidang seni, baik itu bernyanyi ataupun menari. Agnes memiliki hobi membaca novel dan menonton drama korea seperti gadis remaja kebanyakan hingga suatu saat dia mendapati dirinya terbangun ditempat yang asing dan tubuh yang berbeda. Awalnya ia merasa berutung bisa mendapatkan kesempatan hidup kedua memiliki orang tua dan hidup berkecukupan hingga akhirnya ia tersadar bahwa dunia yang ia tempati adalah dunia Novel yang pernah ia baca diperpustakaan kota, dan lebih parahnya lagi dirinya berada ditubuh sang Antagonis yang berakhir mati bunuh diri dalam cerita tersebut. Bagaimanakah cara Agnes menjalani kehidupan barunya sebagai seorang antagonis? Akankan ia berakhir mengenaskan persis seperti plot asli novel tersebut ? Rank : -1 in #teenlit (25-11-2021) -1 in #villain (20-07-2021) -1 in #antagonis (30-07-2021) -1 in #Dunianovel (30-07-2021) -1 in #valerie (30-07-2021) -1 in #fantasy (04-08-2021) -2 in #fantasi (31-07-2021) -3 in #sad (30-09-2021) -3 in #transmigrasi (20-07-2021) -3 in #transmigration (31-07-2021) -5 in #fantasy (30-07-2021) -6 in #isekai (02-08-2021) -8 in #konglomerat (30-07-2021) -11 in #isekai (31-07-2021) -12 in #fiksiremaja (30-07-2021) Cover by : Pinterest Mulai : Minggu, 11-juli-2021 End : __ By : Nggisty_
You may also like
Slide 1 of 10
Wendigo cover
Transmigrasi si Bulat [END] cover
Figuran : Change Destiny of The Antagonist (Terbit)  cover
Choose A Way Of Life  cover
I Wanna Be Antagonist cover
[BL] After Rebirth, I Became the Favorite of the Empire - Antarbintang cover
SENANDUNG  cover
kyra and sistem cover
PEONY - Antagonist's Sex Slave cover
Menjadi Permaisuri Yang Ingin Bercerai (New)  cover

Wendigo

23 parts Ongoing

Cover by pinterest Ahvi bukanlah garis keturunan sah dari keluarga Claudian. Maka dari itu, ia harus berjuang keras mendapatkan pengakuan dan secuil kasih sayang dari sang ayah. Namun pada akhirnya, hingga maut menjemput Ahvi, sedikitpun usapan pada rambutnya tak pernah ia rasakan. Seraya menikmati rasa nyeri di seluruh organ tubuhnya, Ahvi menyadari bahwa ia tak pernah benar-benar menikmati hidupnya. Menikmati apa yang telah diberikan tuhan padanya hanya untuk pengakuan dari sang kepala keluarga yang bahkan tak peduli jika ia hidup atau mati. Rasa getir menyerbu hatinya. Merasa sia-sia atas segala hal yang telah ia perjuangkan. Berharap akan ada secuil keajaiban yang membawanya pada masa-masa kebebasannya. Masa dimana ia memulai segala perjuangan kosong itu. Ahvi sungguh berharap.