"Saya benci!"
Azzam bingung dengan gadis yang berada di hadapannya. Padahal ia yang hampir menabrak dirinya, tapi ia yang naik pitam.
"Dasar calon ibu," gerutu Azzam.
Azzam menghela napas kasar, berusaha untuk tetap sabar. Sebagaimana pun ia sedang berhadapan dengan calon ibu.
"Perkenalkan, Saya dokter Azzam, Azzam Syarif Putra Ahmad. Anda?" Sambil menyunggingkan senyum dan mengulurkan tangannya. Berharap sang gadis menjabat uluran tangan yang menanti.
"Bisa tidak, jika memperkenalkan diri tanpa membawa title dokter Anda?"
Masih dengan wajah kesalnya, ia menjabat uluran tangan dengan sangat terpaksa.
"Saya Denai, Denai Ridha Zenata." Ucapnya gugup.
"Untung perempuan." Gerutu Azzam semakin kesal.
"Anda tidak terima Saya marah-marah dari tadi? Seharusnya Anda introspeksi diri." Denai menaikkan nada suaranya menjadi delapan oktaf.
"Apa yang perlu diintropeksi, jelas-jelas Anda yang hampir menabrak Saya." Azzam tidak terima.
Apa maksudnya, seolah-olah ia yang paling benar dalam keadaan ini. Azzam tidak melakukan apapun selain tersenyum dan memperkenalkan diri.
"Baiklah, Saya buru-buru. Jika Anda masih ingin memarahi Saya lagi, ini KTP dan kartu nama Saya."
"Maksud An-"
"Halooo! Saya belum selesai. Anda pikir saya pengurus Capil?" Denai berseru, memandang punggung Azzam yang semakin jauh.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-