Hanya kamu, kamu, dan kamu, kumohon jangan pergi.
Kamu tahu? Saat aku berusaha melupakanmu, maka semakin teringat, saat aku berusaha keluar dari duniamu, maka semakin dalam aku mengetahui duniamu, dan akupun tersadar aku sangat sangat mencintaimu.
Aku tidak tahu, apa yang membuatku tergila gila, entah senyumu, atau prilakumu yang membuatku seakan akan menjadi ratu, semesta menjadi saksi bahwa kita pernah ada dalam naskah tuhan, entah itu selamanya atau hanya untuk sementara.
Dalam debar yang tak wajar, kau melukis indah bak melukis semesta diwajahku, senyumku tak pudar hanya untuk melihat tatapanmu yang hangat.
Kau menyembuhkan goresan hati yang seketika mencuat keluar, hanya karna hadirnya dia. Kumohon jadilah perisaiku yang paling kuat, dan jadilah pengganti ayahku, yang slalu ada untuku.
-Anita mauriz-
Hai guys, ini cerita pertamaku cerita seorang gadis perian semenjak smp dengan cepat dia berubah menjadi anak yang pendiam sampai duduk dibangku SMA ,maaf klo misalkan banyak kesalahan diawal cerita terutama typo, klo kalian menemukan typo tolong coment ya biar bisa dibenerin, entah akunya yang noob ngetik atau jariku yang kegedean jadi mohon dimaklumi.
Jangan lupa vote and comment.
#iloveuall
[UDAH ENDING]
PART-NYA BANYAK, TAROH AJA DI READING LIST KALIAN
PROLOG
Alya menghampiri keluarganya yang sudah duduk manis untuk melakukan makan malam. Disana ada mama, papa, serta kakak laki-lakinya. Makan malam sudah terlaksana. Alya pun memberanikan diri memberi selembar surat pada mamanya.
"Surat apa ini?" semua mata tertuju pada selembar surat itu. Mamanya pun membacanya dengan seksama.
"Surat peringatan?!" tanya mama dengan nada meninggi
"Hm" jawab Alya seadanya. Papa dan kakaknya hanya terdiam.
"Kamu abis ngapain di sekolah sampe dikasih surat peringatan?"
"Cuma bolos pas pelajaran ke kantin. Terus ketauan guru BK ma" ucapnya sedikit takut namun ini adalah hal yang biasa Alya lakukan ketika membolos. Saking seringnya sampai ia diberi surat peringatan.
"Astaga. Cuma?! " mamanya masih tak abis pikir dengan anak perempuannya yang satu ini.
"Gak papa. Masa SMA gak boleh terlalu polos. Nakal, yang penting masih pintar" papanya berusaha membela Alya.
"Papa ini apaan sih? Alya itu perempuan " mamanya masih berargumen. Kakaknya tak menghiraukan adiknya yang sedang diserang.
"Tau, tapi apa perempuan gak boleh nakal dan menikmati masa SMA? Alya itu keturunan papa nakalnya. Kalo Bang Rio tuh kaya mama yang kutu buku" Alya terkekeh mendengar pernyataan papanya.
"Sip pah. Aku kan cerdas. Senakal apa pun pasti bakal pinter walaupun gak belajar " Alya menunjukan deretan giginya.
Kakaknya pun kini berbicara "Awas aja kalo lo ketauan belajar!!"
"Oke siapa takut. Abang itu pinter bukan cerdas kaya aku" belanya sendiri.
"Apaan sih, bang kamu gak boleh bilang gitu sama adek. Kamu juga dek, kamu harus tetep belajar" mama menengahi adu mulut mereka.
Semenjak itu lah Alya semakin menjadi jadi dalam menikmati masa remajanya. Hanya sekedar nakal sebagai siswa. Tak lebih dari itu.
Baca kisah selanjutnya!!