Aku bakalan kaya.
Enggak sih, bukannya aku tiba tiba dapet lotre ratusan juta atau menang kuis who want to be a millionair-eh, apa kuis itu masih ada?-dan menang. Pokoknya bukan cara instan seperti itu, melainkan karena aku dapat job bernilai tak terbatas.
Yah, berhubung pekerjaanku emang mainstream untuk remaja cewek 16 tahun-aku bahkan belum 17 tahun lho-jadi aku menetapkan harga tinggi untuk setiap job yang datang. Tentunya dengan jaminan keberhasilan 100%.
Masalahnya, aku sama sekali nggak menduga kalo job kali ini bakalan berkepanjangan.
Klienku ternyata seorang mafia muda yang terkenal-dan yang kumaksud muda disini adalah...muda banget, untuk ukuran seorang mafia. Dan, ya ampun, dia keren banget. Agak hemat bicara sih. Yah, agak dingin juga. Okelah, dia emang misterius. Tapi aku punya kesalahan masa lalu sama si klien ini, jadi kuterima job darinya tanpa banyak syarat.
Aku sama sekali nggak tahu bahwa setiap keputusanku dalam misi ini bakal menyeretku makin dalam ke hidupnya. Makin jauh menyelami misteri tentang dirinya. Dan menengok rahasianya lebih dalam. Dan ketika aku mulai bertanya tanya siapa dia sebenarnya, semuanya sudah terlambat. Tau tau saja, aku tak peduli dia siapa.
Karena aku....telah jatuh hati pada mereka...
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Kisah yang gelap dan penuh rasa sakit.
Menyajikan lebih dalam sisi lemah dan rapuhnya manusia.
Buku ketiga DarkLove series, Who Are You...
"aku memutuskan pertunangan denganmu"
teriak pria berambut pirang yang tak lain adalah pangeran.
dan seorang gadis yang menangis di tengah tengah aula yang merupakan seorang Villainess itu.
gadis itu di permalukan oleh pangeran dan hanya mampu menangis.
prtoganis pria dan wanita akan selalu bahagia dan antagonis akan selalu mendapat penderitaan.
tapi bukankah dunia ini terlalu mudah di tebak?
bagaimana kalau kita rubah jalan ceritanya?.
dimana protagonis pria dan protagonis wanita akan menderita dan antagonis akan bahagia.
balas dendam
ya mari kita mulai membalas dendam kita karna di permalukan seperti ini