Baca aja dulu..! Alifia, gadis berusia 22 tahun itu menikah dengan seorang lelaki yang usianya terpaut sekitar lima tahun Pernikahan yang seperti drama, membuat Alifia harus menambah stock kesabarannya, sikap dingin Tama yang membuatnya harus kuat, lelaki itu sulit ditebak. "kamu tidak perlu menyiapkan sarapan untuk saya" "Tapi___" "percuma kamu menyiapkan semuanya, tidak akan saya sentuh sedikitpun" Sungguh perkataan itu bagaikan petir di pagi hari yang menyambarnya, tidakkah Tama menghargai upayanya untuk menjadi istri yang shaliha. Alifia tau kalau Ia tidak seperti wanita yang diharapkan Tama, tapi Alifia tidak harus menjadi seperti wanita yang Tama cintai. "satu lagi, kamu tidak perlu menunggu saya" Alifia diam tanpa memberi jawaban satu patah katapun "saya anggap kamu setuju" Tanpa salam atau apapun layaknya suami, Tama pergi begitu saja meninggalkan Alifia yang mematung. Bukan pernikahan yang seperti ini yang Alifia inginkan, tapi semua kembali pada garis takdir Allah, setiap pertemuan pasti mempunyai alasan tersendiri. Dan semua akan ada hikmahnya. Alifia berharap suatu saat nanti Tama akan berubah. Entah itu kapan Alifia juga tidak tahu, tapi hati kecilnya yakin.
6 parts