Story cover for Almost (Senandika) by autumnsane
Almost (Senandika)
  • WpView
    Reads 3,182
  • WpVote
    Votes 619
  • WpPart
    Parts 18
  • WpView
    Reads 3,182
  • WpVote
    Votes 619
  • WpPart
    Parts 18
Ongoing, First published Mar 05, 2019
Entah bagaimana tintaku dapat memulas bayangmu, namun sepertinya jurnal-jurnalku terlalu sempurna untuk sekadar memahat ceritamu. Aksaraku mengangkasa berbintang namamu; tentang cerita kita, esok yang akan sempurna, kisah kita akan melambung bagai rembulan yang memimpikan fajar. 

Kita berlanjut, kembali mengepak sayap untuk sebuah harap. Terbang jauh melintasi waktu. Selamanya menua-hingga waktu tak mampu menggapai kita. 

Aksara ini untuk kamu yang hanyut terbawa rindu hingga tak tahu jalan menepi. Selamat membaca, Aku, Kamu, dan Kita yang saling mendamba bahagia! 

©Shará Fazhalia, 2019
All Rights Reserved
Sign up to add Almost (Senandika) to your library and receive updates
or
#343kita
Content Guidelines
You may also like
You're Here, But Not For Me by MyMiela
8 parts Ongoing
Katanya, tatapan bisa bohong. Tapi kenapa setiap kali mataku dan matanya bertemu, jantungku selalu membocorkan semuanya? Aku yang diam-diam menyimpan perasaan, dan dia... entah menyembunyikannya, atau memang belum menyadarinya. Kadang aku berharap dia gak lihat. Tapi kadang juga kecewa waktu dia beneran gak lihat. Lucu ya? Dan aku? Aku tetap di sini. Setiap kali aku melihatnya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, menyembunyikan perasaan yang tak pernah terucap. Aku takut, jika aku mengungkapkannya, semuanya akan berubah. Jadi, aku memilih diam, menikmati setiap momen kecil yang bisa aku curi bersamanya. Aku sering bertanya-tanya, apakah dia pernah merasakan hal yang sama? Namun, aku terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Karena jika ternyata tidak, aku harus siap menerima kenyataan yang menyakitkan. Aku tahu, ini bukan cinta yang sehat. Tapi bagaimana aku bisa berhenti mencintainya, jika setiap detik aku hanya memikirkannya? Aku mencoba untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Namun, semakin aku mencoba, semakin aku terjebak dalam perasaan yang sama. Seolah-olah hatiku menolak untuk melepaskan. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika dia tahu perasaanku. Apakah dia akan menjauh, atau justru mendekat? Namun, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku menulis tentangnya, tentang perasaanku yang tak pernah sampai. Menulis menjadi pelarianku, satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaan ini. Karena aku tahu, aku tak akan pernah bisa mengatakannya langsung padanya. Aku hanya bisa diam dan menahan semuanya sendiri. Tapi mungkin, inilah caraku mencintai. Dalam diam, tanpa harapan, tapi penuh ketulusan. Aku tahu, mencintai dalam diam adalah pilihan yang menyakitkan. Tapi aku juga tahu, ini adalah satu-satunya cara agar aku tetap bisa berada di dekatnya. Meskipun hanya sebagai teman, aku sudah cukup bahagia. Karena setidaknya, aku masih bisa melihat senyumnya setiap hari.
You may also like
Slide 1 of 7
ANGKASA cover
You're Here, But Not For Me cover
Senandika untuk yang Tak Bernama (GreShan) cover
RAFA cover
Quotest Bafering's cover
Lara yang tak kunjung USAI ||•ondah•|| cover
CERPEN (END) cover

ANGKASA

70 parts Complete

Angkasa, aku akan memberitahukan kepadamu betapa sulitnya mencintai seseorang yang sama selama dua tahun terakhir. Betapa lelahnya aku bertahan dengan sebuah rasa tanpa pengakuan. Ibaratnya seperti hatiku yang berteriak memanggil namanya, mustahil ia bisa mendengarnya. Angkasa, jika ia tak tahu menahu dengan perasaanku, apalagi berbicara tentang membalas perasaan? Ah, sepertinya aku telah terjerumus ke lubang rasa sakit yang dengan sengaja kubuat sendiri. Tuhan, jika Kau berkenan, tolong hapuskan rasa ini. ⚠️Banyak orang mengalami kejadian yang sama dalam hal memendam rasa. Mungkin buku ini dapat mewakili perasaan yang coba kamu tutupi?