TEAR ME TO PIECES
  • Reads 1,294
  • Votes 10
  • Parts 2
  • Reads 1,294
  • Votes 10
  • Parts 2
Ongoing, First published Mar 06, 2019
Sebastian Abraham, cowok blasteran Indo-Jerman, tubuh tinggi dan tampan, menjabat sebagai Ketua OSIS di Pandurata High School Jakarta. Hampir semua kaum hawa mengaguminya, sosoknya yang cerdas juga atletis, bertanggung jawab serta ramah, siapa gadis yang tahan akan pesona dan karisma yang ia miliki?

Namun, siapa yang akan menyangka bahwa ternyata sifatnya selama ini bertolak belakang dengan apa yang diperlihatkannya di depan publik.

Rizqya Adelia, cewek yang mendapatkan beasiswa di Pandurata High School Jakarta ini menjalani hidupnya dengan santai. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang tidak perlu, tapi jika terpaksa melakukan maka akan dia selesaikan sesingkat mungkin.

Gadis yang memiliki hobi mendengarkan musik, penikmat novel fantasi dan misteri, serta penyuka minuman matcha latte ini tidak pernah menyangka, jika dia akan berpacaran dengan Ketua OSIS di sekolahnya.

"Aku dan kamu. Apakah tercipta untuk bersama atau hanya untuk sementara?"-Rizqya Adelia

"Aku siap menghadapi masalah sehebat apapun, asalkan bukan kehilangan kamu."-Sebastian Abraham
All Rights Reserved
Sign up to add TEAR ME TO PIECES to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
My Dangerous Junior cover
I'm the Protagonist cover
AV cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
FIX YOU cover
Kaesar cover
I'm Alexa cover
Memilih Untuk Pergi  cover
Om Rony cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan