Cerpen ini saya dedikasikan untuk seluruh santri yang ada di seluruh nusantara, utamanya seseorang yang sangat menginspirasi saya. Disini saya menceritakan bagaimana perjuangan seorang santri, perjuangan untuk selalu bisa mendapat ilmu dunia akhirat. Juga bagaimana seorang santri seharusnya mengabdi pada kedua orang tuanya dan kepada guru serta Pak Kiai di pesantren. Seorang santri bukan dinilai dari seberapa lama dia mondok. Tetapi dinilai dari seberapa baik akhlaknya. Seberapa besar cintanya pada agamanya, pada Rasulnya, dan pada Tuhannya. Itulah yang bisa disebut sebagai santri sejati.