Dear, Mr. Hoseok
  • Reads 4,271
  • Votes 519
  • Parts 1
  • Reads 4,271
  • Votes 519
  • Parts 1
Complete, First published Mar 07, 2019
"Because Jung Hoseok is an art." 

Suatu hari, Yoongi pernah berceletuk, "Hei, Hoseok! sebenarnya kerjamu selain jadi pelatih tari itu apa? Kenapa kau selalu pulang dengan keadaan babak belur? Kau tidak jadi preman atau pembunuh bayaran, kan? Kau suka berkelahi, ya?" 

Tentu saja semua prasangka Yoongi tentang pekerjaannya adalah tidak benar. Namun, satu hal yang benar, jika Hoseok memang suka berkelahi. Ia suka kekerasan. Baginya, bisa menjatuhkan lawannya dengan sekali pukul adalah sebuah kebanggaan. 

Bagi Hoseok, perkelahian adalah seni, dan bagi Ryu Haemi, Jung Hoseok adalah sebuah seni. 

Part of Dear Series. 


PG 15+
All Rights Reserved
Sign up to add Dear, Mr. Hoseok to your library and receive updates
or
#770dance
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rentetan Rasa cover
Strawberry Boy [SKYNANI] Selesai. cover
Di Bawah Atap Rumah Lawas cover
Mr. Perfect (Liar) cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Kehidupan Kedua Cello cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Arlio Pradipta Alexander [REVISI] cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover
Claire de Lune (Valerina #1) cover

Rentetan Rasa

7 parts Ongoing

Jelita Arum Kusuma, siswi SMA Pelita Cendekia yang memiliki segudang prestasi. Mulai dari prestasi akademik, tarik suara, hingga yang paling membuatnya disorot adalah keterampilannya dalam memasak. Hampir sempurna bukan? Gadis cantik berbando merah itu tahun ini hendak dicalonkan sebagai ketua OSIS, namun ada satu dua hal yang membuatnya ragu untuk melangkah maju. Gerombolan gang anak laki-laki kelas sebelas IPS, Rama dan komplotan yang bebalnya minta ampun. Selalu berada di baris terdepan setiap Senin pagi, ada saja kelakuan mereka yang membuat Jelita menggelengkan kepalanya heran. "Lo yakin Ta, mau jadi wakil ketua OSIS?" Bisik Rani pelan. Dia menelik kearah suara yang menggelitik telinganya, "gue udah bilang ayah dan beliau seneng banget," maniknya menyorot kearah komplotan berisi empat orang lelaki, nampaknya mereka sedang menerima hukuman di tengah lapangan. "Ngga mungkin buat mundur, Ran. Pokoknya nanti gue cari cara buat ngehandle gerombolan amburadul itu." Lanjutnya dengan penuh tekad. Kira-kira rencana apa yang akan dilakukan oleh Jelita, simak perjalanannya di Rentetan Rasa!