"Engkau semua yang telah menjadikanya raja, namun engkau semua pula telah diperbudaknya. Engkau semua yang telah memberikanya kekuatan, namun engkau semua pula malah ditindasnya. Engkau semua yang telah memberikanya sebuah pemerintahan, namun engkau semua yang akhirnya menyesal atas pemberian itu. Dulunya kalian semua dalam keadaan makmur, namun karenanyalah kemakmuran itu pergi. Maka ketahuilah kalian semua, berdoa di malam hari demi sebuah kemaslahatan pasti terkabulkan. Apalagi doa itu berasal dari hati-hati yang merasa kecewa, orang-orang yang dilanda kelaparan, dan orang-orang yang susah mendapatkan pakaian layak. Dan ketahuilah oleh kalian semua, sangat mustahil sekali jika seorang zalim masih bisa hidup di saat yang di dzalimi telah meninggal dunia. Dan bertindaklah secara dzalim terus, dan kita di sini akan menjadi orang-orang yang terdholimi. Dan ketahuilah bahwasanya orang-orang yang senantiasa berlaku zalim suatu saat pasti akan terjatuh."
Ungkap Nafisah binti Hasan dalam suratnya.
Sebuah untaian kata yang tercipta dari rasa rindu yang terpendam. Sajak ini bercerita tentang seseorang yang menyimpan perasaan dalam diam, sebuah cinta yang hanya terungkap melalui bait-bait puisi. Bisakah kamu merasakan getaran hati yang tertuang di setiap barisnya? Baca dan temukan jawabannya.