Panggil gue Abrega, dan anggap gue warna putih. Warna yang netral, yang cocok dengan warna apapun. Tapi sayang, gue menolak perpaduan warna putih dengan warna lainnya. Itu tepat sebelum perempuan itu datang.
Perempuan aneh, yang selalu membawa kamera kemana-mana. perempuan yang berhati kecil itu ternyata dia perempuan yang ceria, selalu tersenyum, dan kalau diibaratkan warna, dia bagaikan semua warna yang ada di dunia ini. Tapi ada kalanya dia berubah menjadi hitam kelam, disaat dia mulai terpuruk hanya karena seorang yang membuat harapannya hancur berkeping keping. Gue gak akan tinggal diam, gue pasti bakal buat warnanya kembali.
Karena gue,
Diam-diam,
Jatuh cinta,
Sama lo.