"yeolli", gadis kecil yang sedang menangis melihat sahabatnya kini terbaring sakit akibat demam, "apa salju menyakitimu?, aku benci salju dan musim dingin".
"wanny, maafkan yeolli, yeolli tidak apa-apa, yeolli hanya demam biasa nanti juga sembuh iya kan eomma? ", chanyeoll sedang bergumul dengan selimut tebalnya ditemani wendy yang senantiasa memeluk sahabatnya itu.
"iya sayang, yeolli hanya demam, besok yeolli sudah bias bermain dengan wanny lagi", eomma park mencoba menenangkan wendy dan menghapus airmata wendy
"tapi wanny janji menemani yeolli disini kan?, wanny mau kan menginap disini malam ini?, eomma yeolli ingin wanny menginap disini malam ini,bolehkan eomma?", eomma park hanya tersenyum dan mengangguk setuju kemudian.
"boleh sayang, sekarang kalian berdua harus minum obat".
"tapi kan wanny tidak sakit eomma?", wendy menutup mulutnya ketika hendak diberikan vitamin oleh eomma park.
"sayang, ini vitamin untuk wendy agar wendy agar daya tahan tubuh wendy kuat, eomma takut wendy juga jatuh sakit,kalo wanny sakit siapa yang akan membantu eomma merawat yeolli", setelah mendengar penuturan eomma park akhirnya wendy mau meminum obatnya setelah itu eomma park meminumkan chanyeoll obat.
"sekarang, yeolli dan wanny istirahat agar besok bisa sembuh dan bisa bermain kembali".
"ne eomma", jawab kedua anak-anak tersebut, emma park memperbaiki selimut mereka kemudian mengecup kening mereka satu persatu lalu pergi meninggalkan kedua anak tersebut. "semoga selamanya kalian bersama, hingga kalian tumbuh dewasa nanti", doa eomma park dalam hatinya setelah meninggalkan kedua anak tersebut.
𝐍𝐮𝐫𝐞𝐞𝐧 𝐑𝐚𝐮𝐝𝐡𝐚𝐡 | 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐙𝐚𝐲𝐫𝐚𝐧
Percaya? Percayakah dia pada namanya cinta. Setelah cinta yang bertahun-tahun lamanya dipendam, akhirnya terkubur. Raudhah merelakan lelaki yang dicintai bahagia bersama teman baiknya, Rose.
Tidak mahu menumpang kebahagiaan dalam penderitaan orang lain. Wanita itu hanya berserah kepada Nya. Kebahagiaannya kin terletak pada seorang insan yang kecil hadir menerbitkan jiwa seorang ibu.
Haqqim. Nama yang sentiasa menjadi penyeri hidupnya.
"Kau nak keluar dari rumah ni?" - MUHAMMAD ZAYRAN
"Saya taknak." - NUREEN RAUDHAH
"Kenapa taknak. Kalau kau keluar, kau boleh hidup bebas." - MUHAMMAD ZAYRAN
"Saya taknak anak saya dihina." - NUREEN RAUDHAH
Muhammad Zayran, siapa tidak kenal lelaki yang tampan dan kaya. Tak cukup menjadi anak seorang Tan Sri, lelaki itu juga menguruskan sebuah hotel yang besar. Namun, pertemuan mereka tidaklah seindah mana. Zayran memandangnya begitu hina.
"Kahwin dengan aku. Then, keluar daripada Ainul Sumayyah." - MUHAMMAD ZAYRAN
"Kenapa Tuan beria sangat minta saya keluar daripada sini? Hina sangatkah saya sampai Tuan taknak tengok muka saya?" - NUREEN RAUDHAH
"Aku tak pernah kata kau hina. Aku cuma kesiankan Rose, selagi kau ada di sini... Rose takkan berhenti tolong kau, kau kena sedar diri dengan apa yang kau buat selama ni." - MUHAMMAD ZAYRAN
⚠️ No Plagiarism Allowed!