Ketika cermin asa yang dibentuk sedemikian rupa, tiba-tiba hancur oleh satu dentuman tidak terduga. Cermin lain berbicara, ketika seorang lelaki penuh canda tawa itu terbelenggu dengan masa lalu. Masa lalu yang membuat masa depannya menjadi serumit itu. Sebenarnya Ia tidak mau berada jatuh pada masa lalu, tapi di sana ada Sang Ibu. Peperangan terus berlangsung dalam dirinya yang kelu. Akankah ia menjadi budak masa lalu? Seketika, di tengah kemelut masa lalu. Seseorang yang disebut masa depan baru kembali hadir untuk kedua kalinya. Seorang lelaki berwajah dingin yang pernah memanggil beberapa pasang kaki untuk menuju rumah Illahi. Namun, tinta kehidupan perlahan menghapus jejak itu. Bisakah Ia kembali? Adakah yang berhasil mengalahkan atau berhasil dikalahkan? Selamat membaca teman. :)