Story cover for Shouldn't by MatahariSnj
Shouldn't
  • WpView
    Reads 199
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 199
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Mar 09, 2019
Perkara luka bukan hanya tentang waktu sebagai dalih pelipur nestapa. Bukan hanya tentang hati yang diselimuti dilema bertahan dalam semu terjebak dalam satu nama yang entah sudah berapa kali mengacaukan jiwa, atau mencoba berdamai, menerima, lalu melepas dan membuka lembaran baru meski penuh compang-camping agar tetap tegak. 

Aku pernah terluka. Butuh waktu bagiku memperbaiki apa yang telah rapuh ditelan dusta. 

Yang lama memang memberi luka, namun bukankah yang baru juga bisa berpeluang memberi luka lagi? Bagaimana kamu yakin bahwa yang baru memang yang tepat sebagai obat penyembuh?
All Rights Reserved
Sign up to add Shouldn't to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Amor Almira by ZuwitaArcen
35 parts Complete
Dalam hidup, kita bertemu dengan banyak orang. Tapi hanya sedikit yang mampu mengguncang dunia kita, mengubah arah hidup, dan meninggalkan jejak di hati. Ini adalah kisah tentang dua dunia yang bertabrakan-tentang gadis baik yang jatuh cinta pada laki-laki yang katanya nggak pantas dicintai. Almira Anjani Wirasti, gadis ceria dengan hati selembut senja, tak pernah menyangka bahwa pertemuan singkat di bawah pohon rindang akan mengubah hidupnya. Ia hanya ingin menolong. Tapi dari sentuhan pertamanya, ia malah menemukan luka yang lebih dalam dari sekadar goresan di kulit-luka yang tersembunyi di balik dinginnya tatapan seorang Amor Antariksa Setiawan. Amor bukan tipe pria yang mudah didekati. Kasar, tertutup, dan penuh misteri. Tapi siapa sangka, di balik sikap cueknya, ada hati yang lelah... dan mungkin, hanya butuh seseorang yang cukup nekat untuk mengetuk pintunya. > "Lo nggak takut deketin orang kayak gue?" tanya Amor suatu sore, suaranya serak, tatapannya kosong menatap langit. Almira menghela napas pelan, menatap lukanya, lalu menjawab tenang, "Yang gue takutin bukan lo... tapi kehilangan kesempatan buat bikin lo bahagia." Amor terdiam. Tak ada yang pernah bilang hal seperti itu padanya. > "Gue bukan orang baik," gumamnya. "Gue cuma... rusak." "Nggak ada orang yang terlalu rusak buat dicintai," bisik Almira, menatap matanya yang penuh luka. "Lo cuma belum pernah dikasih alasan buat percaya." Dan sejak hari itu, perlahan-tanpa mereka sadari-dunia yang kelabu mulai berubah warna. Ini bukan kisah cinta biasa. Ini tentang keberanian mencintai seseorang yang hancur. Tentang bagaimana cinta bisa mengubah arah hidup, menyembuhkan luka lama, dan menciptakan harapan baru. Karena kadang... yang kita butuhkan bukan orang sempurna. Tapi seseorang yang bersedia tetap tinggal, bahkan ketika kita merasa tidak pantas dicintai.
𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐓𝐞𝐦𝐮 || 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 by alurrida_
18 parts Ongoing
"Tentang cinta yang datang, pada titik pertemuan yang tak pernah direncanakan." ⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆ Rama dan Aida, dua orang insan yang tak sengaja bertemu, ketika takdir sedang mempermainkan keduanya dalam tabu. Tabu yang tak pernah mereka sadari. Tentang rumah yang rusak, cinta pertama yang retak, dan dunia yang seolah tak pernah berpihak. Hingga di sebuah titik pertemuan itu, mereka terjerat dalam sebuah perasaan yang tak pernah mereka sadari, tak terlihat, bahkan tak sempat terucap. Perasaan asing yang membingungkan, melelahkan, namun juga ikut menguatkan. Seolah obat, yang mampu mengeringkan luka lama akibat kekecewaan, kerinduan, serta ketidakberdayaan. Ya, sebuah cinta telah hadir disetiap inci hati mereka. Memberikan getar dan degup yang belum pernah dirasa. Namun disaat yang bersamaan, takdir kembali membuka permainannya. Mengusik masa lalu hingga perlahan menorehkan luka baru, dikedua hati yang baru saja merasakan cinta. Apa yang akan mereka lakukan? Apakah mereka tetap akan mempertahankan perasaan yang perlahan membesar itu? Atau malah terperangkap dalam permainan takdir yang didasari oleh masa lalu yang kelam? Mari kita lihat bersama! ⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆ "Aku, menemukan mata Bunda dikedua matanya. Namun sepertinya, takdir tak mengizinkannku untuk terus menatap netra itu sepanjang nyawa." -Rama Kanziano Azrandra "Dan pada akhirnya, hidup hanya tentang datang dan pergi, mengenal lalu melupakan, serta bahagia kemudian terluka. Bukankah seperti itu cara kerja dunia?" -Andana Raidani Putri Update: Hari tidak tentu tapi 1 minggu update 2 kali
You may also like
Slide 1 of 8
Rama Prananta (Sudah Terbit) cover
Amor Almira cover
��𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐓𝐞𝐦𝐮 || 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 cover
Everything Has Changed (Completed) cover
Aderaga [ON GOING] cover
Khayalku cover
Yang Pernah Patah cover
Segitiga Bermuda cover

Rama Prananta (Sudah Terbit)

31 parts Complete

"Kenapa sih lo gak mau pacaran?" tanya Rama. "Buat gue, pacaran itu gak jelas dasarnya. Karena hanya di dasari sebuah perasaan. Sedangkan yang namanya perasaan kan dinamis, berubah-ubah. Gak pasti, gak jelas, gak signifikan." jawab Rose dengan santai. "Lo harus coba buka hati. Lo harus coba pake perasaan, dengan begitu lo akan ngerti kalau perasaan itu gak sesempit yang lo kira dan gak sedangkal teori yang lo cetuskan." "Caranya?" "Pacaran sama gue." *** Rose yang selalu menggunakan logika di banding perasaan karena ada trauma mendalam yang berkepanjangan. Sedangkan Rama selalu saja berusaha mengulik luka tersebut. Rose berusaha agar tidak ada yang mengetahui luka tersebut, termasuk Rama. Namun, Rama tak pernah kehabisan cara untuk meruntuhkan pertahanan tersebut. *** "Nama lo bagus, sama kayak artinya, mawar. Indah, tapi gak semua orang bisa mendapatkannya. Tapi gue yakin, gue bisa dapetin lo. Selayaknya bunga mawar, lo punya duri buat ngelindungin diri. Jadi gak sembarangan tangan bisa ngedapetin lo. Kalau ada yang nekat, paling tangannya luka kena duri. Tapi gue bisa jamin, gue adalah orang yang pantes buat dapetin lo. Walau harus terluka." -Rama Prananta.