Ia adalah seorang pecandu, pecandu yang kumaksud bukanlah sebuah kalimat dengan konotasi negatif. Ia hanyalah seseorang yang terlalu candu akan sebuah penantian harapan diantara himpitan ketidakpastian. Banyak cerita pekat yang telah ia alami sebelumnya, bahkan lebih pekat dari kopi yang kau suguhkan malam itu. Ia tetap setia memandangi sebuah bayangan hitam diantara senja dan awan kelabu. Terlihat begitu banyak hal yang ia pikirkan, sampai tak menghiraukan orang-orang yang beralalu-lalang di depannya. Ia tetap memandang kosong bayangan dirinya. Waktu takkan berjalan mundur hanya dengan ia meratapi semua yang telah ia lalui. Memang diriku tak tau banyak tentang dirinya, tapi yang ku tahu, ia terlalu menutup semua bantuan yang pernah ku tawarkan kepadanya, hanya karena ia menilai, bahwa semua orang hanya ingin mendengarkan ceritanya tanpa harus tau apa yang ia rasakan. Hmm... setidaknya dia telah membaginya, itu akan membuat dirinya nyaman dan tidak terlalu terbebani oleh semua masalah yang ia pikul sendirian.
18 parts