Pagi itu hari saya hancur, Senja yang telah pergi tak lagi pedulikan saya yang yang butuh dekapan hangatnya. Saya gagal menjadi daratan yang bisa ia terangi kala dia ingin lepas cahaya penatnya. Ini kisah tentang pertemuan dan perpisahanku dengan senjaku yang mampu membuat bibirku melengkung indah atau bahkan bisa membuat mata ku berlinang air mata. Saya Mentari biasa dipanggil Tari. Saya Anak bungsu dari dua bersaudara, anak dari seorang Dokter dan juga seorang Guru, Kami salah satu keluarga terpandang yang banyak dikagumi banyak orang. Saya Diajar menjadi seseorang yang mengejar terang dunia, karena gelap tak akan berarti apa-apa dan Saya takut gelap. Satu lagi, Saya Benci senja karena disaat itu terang dunia akan ditelan oleh gelap malam yang mencekam.