Langit tak selalu biru. Akan tetapi, langit juga tak selalu mendung. Ara lebih menyukai langit biru. Tapi, itu tidak datang setiap hari, bukan? Oleh karena itu, Ara selalu menjalani hari ini dengan sebaik-baiknya, termasuk mensyukuri keberadaan empat sahabat yang selalu ada di dekatnya. Di balik luka batinnya atas suatu hal, gadis itu tetap percaya pada impiannya dan mencoba merangkai mimpi-mimpi indah setiap harinya. Di sini, di bawah langit biru, di sebuah kampung nelayan tepi Teluk Jakarta, sebuah kisah tentang impian, persahabatan, dan cinta dimulai... Ini hanyalah sebuab kisah sederhana, mengenai insan-insan yang memulai usia 20-an mereka dengan menghadapi berbagai hal, yang tentu saja tak seindah fantasi di usia belasan.
1 part