"Juan" gumam Zirena tak percaya "Zi,gue udah nunggu sehari penuh. Dan sekarang waktunya buat lo kasih gue jawaban tentang pertanyaan gue kemarin" teriak Juan di tengah lapangan Semua mata memandang dengan wajah tersenyum termasuk Hilmi dan Aleesya, semua fokus pada Zirena. Tapi tidak dengan Laura,dia menjadi muak dengan Zirena yang merasa bahwa Zirena telah merebut Juan darinya. Detik itu juga Laura bukanlah teman yang akan Zirena kenal lagi. Mereka akan menjadi musuh karena hanya seorang lelaki. "lo apa apan si Juan,gue malu" ucap Zirena dengan wajah yang memerah karena menahan malu "udahlah terima aja,gak usah ragu" teriak salah satu murid lelaki dari kejauhan "Zi,gue cuma butuh kata 'YES OR NO' dari lo. Dan gue butuh jawaban itu sekarang" ucap Juan seraya berjalan menghampiri Zirena "tapi gimana dengan Laura,dia pasti sedih banget denger ini semua" ujar Zirena dengan nada rendah "dia pasti mengerti dengan keputusan gue sekarang,dan lo liat disana? Hilmi sama Aleesya tersenyum dan bertepuk tangan ngeliat semua ini" balas Juan meyakinkan Zirena Zirena membalikan setengah badannya untuk melihat Hilmi,ya dia melihat Hilmi yang tersenyum padanya sembari memegang lengan Aleesya. Kemudian tatapan nya kembali lagi pada Juan,dengan sekali tarikan nafas Zirena memulai bicara. "gue coba buat mencintai lo dengan tulus,gue akan berusaha. Gue mau jadi pacar lo!" jawab Zirena yang dibalas senyuman oleh Juan