•ISLAM STORY
Aku melipat tangan ku di meja,lalu mengamati Vanaya.
"Jangan diliatin gitu kali..ntar gue baper,elo kan gak suka sama gue"Ucapnya,tetap membaca buku.
Aku menggernyit kan kening ku.
"Kata siapa? Gue suka kok sama Lo,kan udah gue bilang, lamar gue,gue tunggu deh kalo mau seriusan"Ucapku.
Dann..
Vanaya langsung menoleh ke aku.
"Kamu..serius?"tanya nya dan aku mengangguk.
"Iya serius.."ucapku.
"Oke..kalo gitu aku kan jadi semangat belajar biar bisa jadi sukses, terus ntar kalo Aku sukses Aku langsung lamar kamu deh" Ucapnya lalu bertepuk tangan.
Aku tertawa kecil.
Tingkahnya Seperti anak-anak.
Sama sih,kaya aku.
"Bagus-bagus..tingkatkan" ucapku,di selingi tawa.
Dan dia mengangguk.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan