"Pelacur!" Suara itu menggema jelas ditelinga Nadia. Sekuat tenaga Ia menggigit bibir bawahnya agar tidak menangis. Pria itu memang sangat keterlaluan. Dengan wajah mendongak seolah menantang lawan bicaranya. Nadia menatap dengan penuh kebencian. "Memangnya kenapa kalau saya ini pelacur, Pak? Bapak memangnya siapa? Kita ini hanya seorang atasan dan bawahan. Jadi, bapak jangan ikut campur urusan pribadi saya," Rahang Sheen mengeras dengan tatapan taham menusuknya. Namun itu tidak membuat nyali Nadia ciut. Ia malah semakin menunjukan wajah menantangnya. "Memang benar yang kamu katakan barusan, kita hanya atasan dan bawahan. Tapi, saya tidak suka jika memiliki kariawan yang senang mengobral tubuhnya pada banyak pria. Seperti pelacur saja," "Jika bapak tidak suka bapak tinggal memecat saya. Oh, atau bapak tidak mau mengotori tangan bapak untuk memecat saya. Baiklah, saya akan membuat surat pengunduran diri," Setelah mengatakan itu, Nadia pergi meninggalkan atasannya dengan berjuta kemarahannya. "Sialan!" Umpat Sheen murka. 📃New project ..16 Mart 2019.. 📳Ig: ini.misyaTüm hakları saklıdır
1 bölüm