Sehari sebelum hari raya nyepi biasanya diadakan parade ogoh-ogoh disetiap desa dan ogoh-ogoh itu biasanya dilombakan. Pada hari raya nyepi tahun ini, tepatnya di Desa Pemuteran,Gerokgak,Buleleng berbeda dengan desa-desa lain. Di Desa ini toleransi masih dijunjung sangat tinggi. Kali ini bukan hanya umat hindu saja yang mermeriahkan parade ogoh-ogoh tetapi umat muslimpun juga ikut andil dalam parade ini. Di desa Pemuteran, muda mudi muslim seperti pemuda Ansor dan Banser, bergabung bersama muda mudi Hindu yang tergabung dalam seka teruna teruni (STT), ikut besama mengamankan parade ogoh-ogoh, sekaligus berada dalam barisan parade ogoh-ogoh keliling desa. Ogoh-ogoh yang dibuat dalam waktu berbulan-bulan akhirnya ditampilkan. Parade ogoh-ogoh di Desa pemuteran itu sangat meriah. Bukan hanya diramaikan oleh masyarakat tetapi wisatawan yang saat berada di Desa tersebut juga menyambut dengan penuh antusias, karena di Desa tersebut merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Bali. Yang sangat menarik dari parade ini yaitu tidak adanya sekat yang membedakan antara umat hindu dan umat muslim dalam acara itu. Mereka seakan tak mengenal kata lelah, dari siang, sore hingga malam mereka tetap bersemangat hingga semua acara sukses.All Rights Reserved