Waktu Senja
  • Reads 1
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 1
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Mar 15, 2019
Waktu itu sore itu tepat senja yang indah, kau bercerita. Kau berjanji kepada ibu kalo kau " Gak akan pacaran dulu, janji!" 
Nyatanya mana, itu hanya omongan bulshitmu. Kau bilang ke teman mu, kau mempunyai wanita lain, iya wanita yang sudah kau baperi. "Aku harus tanggung jawab." kata mu. Apa kau tak sadar? Bahwa aku di sini pun tumbuh rasa lagi dan sudah terbaperi. Apa kau yakin tak ingin tanggung jawab? Rasa ini sudah dalam.

Waktu terus berlalu, namun rasa ku ini masih ada entah apa yang harus aku lakukan untuk menghilangkan rasa ini seolah olah kau malah membuat rasa ku ini smkin dalam. 

Di kemudian hari pun kau membuat rusak hubungan ku, kau pun tak ingin tanggung jawab. Kau malah acuh seakan semua nya baik baikfiri saja. 
Kau bercerita tentang keras nya perasaanmu kepada dia, namun hatiku pun juga berteriak keras seakan semua tak ada gunanya aku
berjuang.

Waktu semakin larut, Perasaan Diriku seperti tersisihkan, seperti diriku seperti kalah dalam penyisihan namun aku di sini tak pernah hilang pemikiran. Aku mulai terus berjuang untuk aku berlaga namun kau telah menganggap perasaan bercanda, kau telah ragukan apa yang ku lakukan ku hanya orang biasa dan perasaan ku kau acuhkan.

Lelah pun bermunculan, hingga keringat bercucuran, sampai darah berlumuran perasaanku tak pernah ku lupakan meski ku rapuh perasaaku tetap ku lanjut walau ku jatuh semua telah menjadikan ku jadi tangguh.

Saat ku letih ku mulai berlatih tuk menjauh darinya disaat kau pun mulai menghilang ku berlari dan mencari harapan yang akan datang Kembali

15 mart 2K19
All Rights Reserved
Sign up to add Waktu Senja to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
19 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Kumpulan Puisi Berantai yang bikin Ngakak cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Aksara Tak Bertuan  cover
Rembulan Yang Sirna cover
Arrogant vs Crazy  cover
Renjana cover
The Queen Sheyna (END) cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

21 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025