Story cover for HOLDING ON by xanggitapp
HOLDING ON
  • WpView
    Reads 149
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 10
  • WpView
    Reads 149
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 10
Ongoing, First published Mar 15, 2019
Tentang kemarau, kemarau berjeda panjang yang membuat harapanku kian pupus. Bayang-bayang yang selalu membuatku semakin rapuh. Penantianku untuk mencari pengganti dia yang pergi, untuk apotek hati yang ku cari selama ini.

Tentang hujan, aku sangat menyukai hujan. Juga tentang bau tanah setelah hujan, sejuk. Gumpalan awan hitam yang menjatuhkan rintik air, akhirnya menghadirkanmu jua. Membawamu masuk kedalam hidup gadis kaku, yang sering gagal dalam hal jatuh cinta. Yaitu aku.
 
Tuhan, aku tau dia tak seindah yang dulu. Tapi tolong yang kali ini jangan diambil, jangan dibuat jauh dariku. Aku membutuhkannya sebagai insan yang membuatku mengerti apa itu artinya cukup dan mencukupkan tanpa ada yang merasa kurang.
 
Dan tentangmu, pria berambut ikal dan berjambul. Berhidung mancung dan bermata tajam. Padamu, aku sangat-sangat berterimakasih. Terimakasih telah menetap diantara banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin hanya mencoba untuk berkunjung. 

Aku tidak pandai merangkai kata menjadi kalimat. Tapi kau hanya perlu tau satu hal, bahwa aku mencintaimu! Sudah itu saja, aku tak ingin berlama-lama. Terimakasih. -Mayra Mutiara Selian
All Rights Reserved
Sign up to add HOLDING ON to your library and receive updates
or
#783arkan
Content Guidelines
You may also like
Zenna Story by Senaaraini
31 parts Ongoing
Zenna Story Bertepuk sebelah tangan memang sakit, tapi apa lah daya ku jika dia memang bukan ditakdirkan untukku. Percuma saja jika dia hadir hanya untuk singgah bukan menetap. Aku bukan tempatnya pulang dan aku bukan rumahnya. **** "Tolong kasih aku kesempatan buat menebus semuanya selama ini" Ujarnya ditengah derasnya hujan. Gadis itu tak menjawabnya, ia tetap diam sambil menunduk. "Tolong jangan diam aja, jawab aku!" Ujarnya lagi. "Aku gak bisa, aku udah mati rasa!" Balasnya masih dengan menundukkan kepalanya. Air mata yang menetes tersamarkan oleh tetesan air hujan yang deras. "Jangan bilang gitu, aku bakal nungguin kamu sampai kapanpun itu!" "AKU UDAH MATI RASA ZEE! JANGAN GANGGU HIDUP AKU LAGI!" Sentaknya, dengan air mata yang membanjiri pipinya. "Nggak, kita bisa perbaiki hubungan kita pelan-pelan Sheina! "Maaf, kehadiran kamu dihidupku selama ini cukup menyakitkan buat aku Ze! "Jauhi aku, jangan ganggu aku lagi, aku pamit pergi!" "Hikss.. hiks.. hikss.." kakinya ambruk begitu saja ia sudah lemas, tidak tahu harus melakukan apa lagi. Gadis yang selama ini mengaguminya diam-diam kini telah pergi meninggalkannya. Satu kesalahan berujung fatal, ia tidak pernah menyadari ada seseorang yang begitu tulus mencintai dan menyayanginya, namun selalu ia sia-siakan dan tak pernah ia perhatikan. Hingga saat ia menyadari perasaannya, ternyata gadis ini malah sudah tidak memiliki rasa untuknya. Sakit. **** ~ Jika memang memendam rasa kepadamu begitu sulit dan menyakitkan, tapi mengapa hatiku enggan tuk menyerah saat ini ~ **** Teman-temannya bisa mulai membaca lagi ya, Kelanjutan dari kisah Sheino sudah up kembali yang pasti akan semakin seru cerita kedepannya. Up setiap hari Kamis ya! Ada perubahan judul ya gais! Jangan lupa follow akun ini dan Share cerita ini!
You may also like
Slide 1 of 10
Zenna Story cover
Ali Arkhan cover
Possesive Playboy cover
Still You [END] cover
DRABIA [END] cover
Aerilyn  cover
N O R A [on going] cover
MAURAKA [Completed] cover
Semu [Completed] cover
Nissa & Nathan (COMPLETED) cover

Zenna Story

31 parts Ongoing

Zenna Story Bertepuk sebelah tangan memang sakit, tapi apa lah daya ku jika dia memang bukan ditakdirkan untukku. Percuma saja jika dia hadir hanya untuk singgah bukan menetap. Aku bukan tempatnya pulang dan aku bukan rumahnya. **** "Tolong kasih aku kesempatan buat menebus semuanya selama ini" Ujarnya ditengah derasnya hujan. Gadis itu tak menjawabnya, ia tetap diam sambil menunduk. "Tolong jangan diam aja, jawab aku!" Ujarnya lagi. "Aku gak bisa, aku udah mati rasa!" Balasnya masih dengan menundukkan kepalanya. Air mata yang menetes tersamarkan oleh tetesan air hujan yang deras. "Jangan bilang gitu, aku bakal nungguin kamu sampai kapanpun itu!" "AKU UDAH MATI RASA ZEE! JANGAN GANGGU HIDUP AKU LAGI!" Sentaknya, dengan air mata yang membanjiri pipinya. "Nggak, kita bisa perbaiki hubungan kita pelan-pelan Sheina! "Maaf, kehadiran kamu dihidupku selama ini cukup menyakitkan buat aku Ze! "Jauhi aku, jangan ganggu aku lagi, aku pamit pergi!" "Hikss.. hiks.. hikss.." kakinya ambruk begitu saja ia sudah lemas, tidak tahu harus melakukan apa lagi. Gadis yang selama ini mengaguminya diam-diam kini telah pergi meninggalkannya. Satu kesalahan berujung fatal, ia tidak pernah menyadari ada seseorang yang begitu tulus mencintai dan menyayanginya, namun selalu ia sia-siakan dan tak pernah ia perhatikan. Hingga saat ia menyadari perasaannya, ternyata gadis ini malah sudah tidak memiliki rasa untuknya. Sakit. **** ~ Jika memang memendam rasa kepadamu begitu sulit dan menyakitkan, tapi mengapa hatiku enggan tuk menyerah saat ini ~ **** Teman-temannya bisa mulai membaca lagi ya, Kelanjutan dari kisah Sheino sudah up kembali yang pasti akan semakin seru cerita kedepannya. Up setiap hari Kamis ya! Ada perubahan judul ya gais! Jangan lupa follow akun ini dan Share cerita ini!