Story cover for Priode Children by Ekawati01012002
Priode Children
  • WpView
    Reads 194
  • WpVote
    Votes 96
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 194
  • WpVote
    Votes 96
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Mar 18, 2019
Sebenernya kenapa dunia ini kejam. Kenapa selalu fisik yang jadi penentu segalanya. Memangnya jika jelek, gemuk tidak bisa apa merasakan nikmatnya hidup. Memangnya tidak bisa apa mendapatkan perlakuan yang sama seperti para mereka yang sedari lahir sudah sempurna kehidupannya.

Kisah ini mengisahkan tentang seorang gadis jelek, pendek, hitam dan dekil di masa kecilnya namun siapa yang tahu dengan tekad yang kuat dia merubah dirinya demi seseorang. Ya demi seseorang yang ia mencintai. Ia mengira cinta masa kecilnya begitu indah namun siapa yang tahu.
All Rights Reserved
Sign up to add Priode Children to your library and receive updates
or
#666anaksma
Content Guidelines
You may also like
My Beloved Revenge [END] by IntanNurainibaruu
69 parts Complete
FOLLOW SEBELUM MEMBACA Cinta dan pengorbanan? Mungkin akan lebih tepat menjadi cinta dan pengkhianatan. Kenyataan malang membawa gumpalan kesedihan sebab keserakahan dan kebohongan hidup, membuat kisah cinta yang belum sempat bersemi lebih dulu jatuh berguguran. Kebencian meraja lela, usaha demi usaha dilakukan untuk mendapatkan maafnya. Namun, akankah hati yang telah dihancurkan berkeping-keping bisa disatukan dan utuh lagi seperti bentuk semula? Luzia Kazuha Daisies. Penari ballet yang membawa kembali perjanjian aster putih. Memberi semangat hidup pada penerima perjanjian aster putih yang pada akhirnya hanya menorehkan luka basah. Di sini, ada empat kisah cinta dengan jalannya takdir yang bertolak belakang. Perbedaan karakter dan sifat, pembuat kisah diluar perkiraan. Persahabatan terbentuk, saling merangkul guna melawan kerasnya dunia. Namun, disaat semuanya membaik, kenyataan yang tidak diharapkan datang menyapa bagai badai yang menghancurkan mental. Spikopat cantik itu, dia kembali termakan oleh hasutan monster yang menjadi incaran 8 orang pembohong besar. "Apa aku harus bermain lebih gila lagi? Tapi lawanku saja sudah tumbang." -Riana Bristani (si pemilik depresi) "Tidak ada kejahatan dibalas kebaikan, untuk keseimbangan dunia, kejahatan harus dibalas kejahatan juga." -Celine Evandebaron (si pemilik kerajaan) "Aku bahkan lebih mencintai kemiskinan daripada kekayaan yang justru membawa banyak penderitaan." -Retina Retuela (si paling miskin) Akankah kejahatan itu hilang? Atau mungkin membawa lebih banyak lagi keserakahan atas dunia yang seharusnya dipenuhi kejujuran? Dan akankah cinta dari penerima perjanjian aster putih berhasil meluluhkan hati gadis pembohong gila itu? Atau justru sebaliknya? "Padahal perasaan kita sama, kenapa harus ada dendam dan pengkhianatan?" -Fazael Xabier Madison (penerima perjanjian aster putih)
You may also like
Slide 1 of 9
Hujan dan Sebuket Dandelion cover
Kisah Ku  [ END ] cover
My Beloved Revenge [END] cover
Rasa Tanpa Nama cover
Antagonis 2 (END) cover
Rindro (SELESAI) cover
Elegi Hati cover
Not Antagonist (END) cover
Almost Us cover

Hujan dan Sebuket Dandelion

6 parts Ongoing

Ini tentang keluarga. Juga tentang hujan yang indah. Seperti halnya Naradra Carolina Abastra. Penyuka kaos oversize juga celana training yang sedikit kepanjangan. Gadis biasa-biasa saja dengan rambut panjangnya yang tergerai bebas. Ketika rintik-rintik hujan saling berjatuhan hingga berubah deras. Dia selalu ada untuk melihatnya menyambut bumi. Menciptakan suara melodi yang indah, dibalik awan gelap. Begitu juga dengan bunga dandelion, indah dengan caranya sendiri. Terbang bebas tanpa takut terlihat berbeda. Karena itu Nara suka dengan keduanya. Namun kekakuannya hanya satu, yakni seorang Damantara Gusti Pangestu. Lelaki dengan rambut kecoklatan dan kacamata bulat yang bertengger sempurna menghiasi wajahnya. Bukan laki-laki culun juga berandal. Gusti selalu berhasil menjungkir balikkan hatinya. Dengan mata hitamnya yang memikat. Sayangnya, dia bergerak untuk sebuah rahasia kelam. Namun, jika waktu terus mengikis rahasia yang selama ini mereka tutup. Apakah Tuhan masih memberi kesempatan untuk bersama? Atau justru mereka sendiri yang akan pergi, meninggalkan jejak yang kian dalam? __________________________________________________ Gusti menghela napas. "Mau tau sesuatu?" matanya menatapku begitu serius. "Sesuatu?" Laki-laki itu mengangguk. "Tentang semua ini, yang mungkin buat lo risi?"