"gue gak cinta sama dia, bermimpi pun otak gua gak sanggup menerimanya.
lo gak usah ngejelasin yang namanya cinta ke gue, jangan sok tahu"
" tapi ran emang sih jodoh gak kemana mana tapi kalo lo gak kemana-mana, mana ada jodoh"
Rani berteriak "lo tahu gue paling sensitif ngomongin cinta, apa gak ada kata lain yang lo bisa omongin"
nene menggeleng "kan kepalanya, lalu menempatkan tangannya diatas pundak Rani, " lo kenapa sih, makin hari lo makin hancur, kayak gini, gue sedih ran, jika ada yang membuat lo gelisah lo bisa nyeritain itu ke gue"
Rani yang tadinya hanya menunduk, kemudian menatap mata nene "gue gak apa apa, nen makasihh, gue pulang"
nene pun hanya bisa diam, melihat Rani dari kejauhan, dengan teramat khwatir
Renzie, remaja enam belas tahun yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya setelah mendengar rencana sang ayah yang akan menghukumnya dengan mengasingkan nya di tempat terpencil, hanya karena dia sudah tidak sengaja membuat sepupu nya jatuh dan terluka. Renzie tentu tidak terima, dibandingkan di asingkan, Renzie memilih untuk pergi dari rumah.
Namun dalam perjalanannya, Renzie tiba-tiba mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan perginya Renzie dari rumah membuat seluruh keluarga tersebut menyesal. Mereka ingin Renzie kembali.