Karena Cinta
  • Reads 14,305
  • Votes 958
  • Parts 18
  • Reads 14,305
  • Votes 958
  • Parts 18
Ongoing, First published Mar 19, 2019
Karena Cinta aku bahagia. 

Karena Cinta aku rela menentang kedua orang tuaku. 

Karena Cinta aku rela berbagi dengan orang lain. 

Karena Cinta aku harus merasakan penderitaan yang sangat menyakitkan. 

Dan Karena Cinta juga aku rela melepaskan hubungan yang terjalin lama dengan Suamiku 

Suami yang aku cintai dan mencintaiku 

Suami yang selalu ada untukku kini semua tinggal kenangan. 


Title: Karena Cinta 
By~ @AbiUmitaetee ( Somplak1501 )
All Rights Reserved
Sign up to add Karena Cinta to your library and receive updates
or
#582moons
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.