"kau mengencani Al, Vanilla. bukan El" ucap Jasmine yang juga seorang psikolog berhasil membuat ku tersedak ludah ku sendiri.
"Al?" suara ku mengulang dengan gemetar.
"Ya, dia Allord. kaus, jeans, boots, rambut yang ia biarkan tergerai, konyol, melukis, club malam, permen karet, kekerasan, dan umpatan. semua itu adalah ciri Allord, bukan El. Ellard adalah kebalikannya" jelas Jasmine kembali membuat kepala ku berdenyut.
"aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, J. bisakah langsung pada intinya saja? Siapa Al? Apa El memiliki saudara kembar?" tanya ku masih dengan raut wajah bingung.
"Al akan tampil dengan kaus dan kesan bad boy nya sedangkan El akan lebih suka kemeja yang lebih terkesan good boy. selera mereka begitu berbeda, itu adalah salah satu cara membedakan nya" jawab Jasmine sama sekali tak menjawab pertanyaanku.
"kau tahu apa ini?" ucapnya seraya menyerahkanku sebuah buku tebal yang aku tebak berisi lebih dari 600 halaman. aku mengambilnya dan melihat 'The Minds of Billy Milligan' sebagai judul besar disampulnya. tidak mungkin!
"Ya kau benar. El memiliki Alter Ego. dan Ia mengenalkan Alternya sebagai Al. Allord Xavier, yang selama satu bulan ini mengencani mu" tambahnya yang seketika membuat duniaku berputar 360 derajat.
goddammit! Alter Ego?
what the hell was that mean?!
~sequel of 'Stockholm Syndrome'
LAPAK DEWASA 21++
JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!!
Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞
Alden Maheswara.
Seorang siswa kelas 12 yang begitu terkenal di sekolah dengan sikap super nakalnya. Seorang badboy, ketua geng motor dan juga laki-laki cool yang tak tersentuh. Membenci cinta karena ia sama sekali tidak percaya dengan hal tersebut.
Akan tetapi hidupnya berubah di saat ia di jodohkan dengan gadis cantik super cerdas dan kebanggaan sekolah. dia adalah...
Alena Thalia Gerdian.
Gadis lembut, yang super ramah, cantik, cerdas dan dia adalah kebanggaan sekolah. Hidupnya nyaris sempurna. Apa lagi begitu ia menikah dengan seorang Alden, hidupnya bertambah plus-plus karena Alden sangat mencintainya selama ini.
"Kenapa menonton film seperti ini hm?" Alden menutup laptop milik Alena.
"A-Alden..." Alena gugup, ia menatap sekitar.
"Besok kita menikah sayang, aku akan memuaskan mu hm." Alden meraih pinggang Alena, salah satu tangannya lagi meremas salah satu payudara Alena.
"Ahh.. Aldenhhh..."