Palu, 28 september 2018
Bukan hal yang biasa saja bagi warga kota Palu dan sekitarnya. Pasalnya, kami diguncang gempa dengan magnitudo 7,7 yang 'katanya' harusnya tidak berpotensi Tsunami namun Tsunami terjadi, ditambah dengan likuifaksi yang terjadi di wilayah-wilayah tertentu. Banyak korban jiwa akibat tragedi itu, banyak yang stres akibat kehilangan harta benda dan sanak saudaranya, banyak yang trauma karena termasuk saksi mata marahnya laut dan gilingan lumpur.
Setiap orang pasti memiliki ceritanya masing-masing waktu tragedi itu, dan sekarang melalui cerita ini, hasil buah tangan saya, izinkan saya mewakilkan perasaan saudara-saudara saya untuk menceritakan kisah pilu kami. Bukan bermaksud apa-apa, hanya ingin membagi cerita yang mungkin ingin teman-teman tahu.
Dan dicerita ini, ada sebagian kisah nyata yang saya alami sendiri ada juga merupakan hasil karangan saya yang mungkin dialami oleh saudara-saudara saya yang termasuk korban 28September kemarin.
Jika ada kesalahan kata yang dapat menyinggung hati para pembaca dengan tulus hati saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Happy Reading Guys🌹
"mungkin ini takdir, hidup bersama malvin" -Haikal Samudra
"menjadikanmu sebagai pendamping hidup adalah keputusan yang tepat" -Malvin Abriandra
kisah yang akan menceritakan lika liku rumah tangga mereka.
toxic
nonbaku
bxb
🔞