Bagiku
Dara.
Kau tahu?
Aku menunggu begitu lamanya tanpa tahu akan berakhir seperti ini.
Aku selalu menjaga hati ini agar tak ada nama yang lain untuk menggantikan posisimu disitu.
Aku hanya ingin membuatmu menoleh padaku sedikit saja, walau sebentar.
Dan aku pernah merasakan bahagia bersamaan dengan datangnya sakit bagai jarum yang menusuk hatiku.
Aku sadar bahwa waktuku dengan kamu hanyalah untuk menunda sebuah perpisahan, dan diwaktu yang sama pula aku juga menyesal telah menyia-nyiakan satu hati lelaki yang lebih menerimaku apa adanya dari pada dirimu.
Kini dia pergi membawa sejuta luka dan meninggalkan aku sendiri, akankah dia kembali dan melihatku yang juga menunggunya segenap hati?
Bagiku
Kenan.
Hanya sebuah pertemuan singkat denganmu, mengapa jantung ini begitu bergetar didekatmu?
Mencoba segala cara hanya untuk mendapat perhatianmu tidaklah mudah, apalagi setelah tahu bahwa tidak ada kesempatan untukku menempati hatimu.
Kapan kata teman yang selalu kamu ucapkan menjadi lebih dari kata itu sendiri?
Aku berjuang membawa luka dan kecewa yang selalu bertabrakan dihatiku, dan mencoba menutupinya dengan sebuah senyuman.
Tapi ketika semua ada pada batasnya, aku memilih menyerah saat melihat kamu telah bahagia bersamanya.
Aku pernah bilang bahwa 'semua yang membuat kamu bahagia akan aku lakukan, sekalipun harus menembus ruang lara yang menyesakkan', dan mungkin sekarang waktu yang tepat agar aku membuktikan kesungguhan padamu.
Berlari membawa sejuta luka dan kecewa, semoga apa yang kulakukan mendapatkan sebuah hasil yang berharga sebagai gantinya.
March 25, 2019.