ME AFTER YOU
  • Reads 40
  • Votes 1
  • Parts 5
  • Reads 40
  • Votes 1
  • Parts 5
Ongoing, First published Mar 25, 2019
Teruntuk kau dan aku yang akan menjadi kita, dulu..

Tentang kau dan aku yang ingin kembali berjalan sambil meniti masa depan yang sempurna terajut dengan benang kusut masa lalu. 
Tentang kau dan aku yang sama-sama pergi dan menghilang dari bumi. 
Tentang kau dan aku yang pernah memadu waktu, hingga dirasa, kau bukan untuk aku cinta.

Tentang kau dan aku yang kini kembali beralur di masa depan. Masa yang ada dalam angan kita berdua.

Dari sekian mimpi yang menyapa, hanya desau angin yang sempurna membawamu kepadaku, meskipun hanya cerita.

Perlukah lagi aku berangan, meniti jalan sunyi demi menemukan secercah masa lalu yang hampir merajut indah asa kita berdua? 

Copyright 2019
All Rights Reserved
Sign up to add ME AFTER YOU to your library and receive updates
or
#262seongwoo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
ESHA🍓 cover
antagonis wife  [END] cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Serena'de cover
Kehidupan Kedua Cello [END] cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Strawberry Boy [SKYNANI] Selesai. cover
MATHERA cover

FORBIDDEN BONDS

50 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?